UNUDUNUD

Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)

Pertanian seharusnya mendasari gastronomi berkelanjutan. Tanpa pandemi korona sekalipun, menu nasi uduk, merah, campur, dan tumpeng menjadi makanan pokok tak tergantikan penduduk Indonesia. Artikel ini menganalisis perkembangan kuliner Bali dengan tujuan mempromosikan gastronomi lokal untuk tumbuh-kembangnya gaya hidup orang, pasangan menu lama dan baru, rasa yang diperkaya sehingga tercipta cangkokan gastronomi masa depan.

Gastronomi berkelanjutan bagi Bali dan Indonesia itu sangatlah ditentukan oleh hadirnya produk pertanian lokal dan kiriman dari luar Bali.Lestari dan melimpahnya produksi beras dari wilayah Jatiluwih dan hasil olah bambu tabah menjadi aspek sosio-agrikultur yang koheren dengan gastronomi berkelanjutan bagi Bali.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, perlu dikembangkan prosesi magibung secara kekeluargaan. Artinya, modal pertanian beras organik Bali dan tersedianya rebung bambu tabah bisa menjadi branding baru pada hibridasi kuliner Bali yang layak jual. Selain sajian yang sehat akan mampu pula meningkatkan kreativitas dan tumbuhnya jiwa kewirausahaan. Model kewirausahaan ini kelak dapat dikembangkan untuk menjamin keberlanjutan gastronomi Bali yang juga meng-Indonesia.

File size599.25 KB
Pages25
DMCAReportReport

ads-block-test