IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Taman Wisata Perairan di Wilayah Timur Pulau Bintan (Bintan MPA) terletak di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kawasan konservasi perairan (MPA) ini mencakup total area seluas 1.385,61 km2. Pada tahun 2014, karena diberlakukannya undang-undang pemerintahan yang baru, otoritas pengelolaan MPA ini berubah, yang mengakibatkan redesain institusional. Proses ini selesai pada April 2022. Sebagai MPA yang baru, kegiatan pengelolaan belum dilaksanakan secara optimal karena sumber daya pengelolaan masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pengelolaan Bintan MPA. Penelitian dilaksanakan di Bintan MPA dari Oktober 2021 hingga Oktober 2022. Informan yang terlibat dipilih menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling. Metode pengumpulan data adalah wawancara (terstruktur dan mendalam) serta verifikasi dokumen. Analisis data menggunakan penilaian EVIKA. Terdapat empat kriteria yang dinilai: input, proses, output, dan outcome, masing-masing dengan beberapa indikator. Hasil persentase untuk setiap kriteria adalah 79,53%, 34,88%, 21,54%, dan 27,20%. Persentase akhir penilaian EVIKA adalah 41,56%, dengan status efektivitas minimally managed dan label perunggu (bronze). Ini berarti bahwa desain kawasan konservasi dan proses pengelolaan telah dilaksanakan, tetapi usaha masih diperlukan untuk mencapai tujuan pengelolaan.

Efektivitas pengelolaan Taman Wisata Perairan di Wilayah Timur Pulau Bintan adalah minimally managed dengan label bronze dan skor evaluasi akhir sebesar 41,56%.Status ini tercapai karena dasar hukum untuk pengelolaan konservasi belum sepenuhnya diselesaikan, sehingga beberapa kegiatan pengelolaan belum dapat dilaksanakan dan dampak konservasi menjadi kurang optimal.Untuk meningkatkan efektivitas, diperlukan upaya seperti pemantauan ekosistem secara berkala, legalisasi standar operasional prosedur (SOP), serta peningkatan kolaborasi dengan masyarakat lokal.

Penelitian selanjutnya dapat difokuskan pada bagaimana merancang dan menguji penerapan standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan yang efektif namun fleksibel untuk kawasan baru seperti Bintan MPA, dengan secara khusus mempertimbangkan keterbatasan anggaran dan jumlah sumber daya manusia yang ada. SOP ini tidak hanya untuk ekosistem, tetapi juga untuk pengawasan dan pemberdayaan masyarakat yang selama ini mendapat nilai rendah. Selain itu, sebuah studi komparatif sangat penting untuk meneliti model-model partisipasi masyarakat yang paling tangguh terhadap perubahan kepemimpinan di tingkat desa agar program konservasi dapat berkelanjutan tanpa tergantung pada satu figur pemimpin saja. Penelitian ini bisa mengidentifikasi apakah struktur kelompok formal atau jaringan informal yang lebih efektif dalam mempertahankan tingkat keterlibatan warga. Terakhir, karena status minimally managed belum menunjukkan dampak nyata bagi ekosistem, sebuah penelitian jangka panjang (longitudinal) sangat diperlukan untuk memantau perkembangan sesungguhnya dari target konservasi dan dampaknya terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Studi ini akan menjawab pertanyaan kunci apakah ada peningkatan kesehatan terumbu karang dan padang lamun, serta bagaimana stabilitas atau perubahan pendapatan nelayan dari waktu ke waktu, sekaligus mengidentifikasi faktor utama yang memengaruhi perubahan tersebut.

  1. Evaluating the Management Effectiveness of the Marine Tourism Park in Eastern Bintan Island, Indonesia... doi.org/10.29244/jpsl.15.2.166Evaluating the Management Effectiveness of the Marine Tourism Park in Eastern Bintan Island Indonesia doi 10 29244 jpsl 15 2 166
  2. Critiquing Interviewing as a Data Collection Method | Mediterranean Journal of Social Sciences. critiquing... doi.org/10.5901/mjss.2014.v5n16p60Critiquing Interviewing as a Data Collection Method Mediterranean Journal of Social Sciences critiquing doi 10 5901 mjss 2014 v5n16p60
  3. Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Lamun di Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Timur Pulau Bintan... ojs.umrah.ac.id/index.php/akuatiklestari/article/view/5612Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Lamun di Kawasan Konservasi Perairan Wilayah Timur Pulau Bintan ojs umrah ac index php akuatiklestari article view 5612
  4. Analisis Keselarasan Integrasi RZWP3K dan RTRW Provinsi Kepulauan Riau (Kasus: Lingkungan Pesisir Pulau... ejournal3.undip.ac.id/index.php/jmr/article/view/31691Analisis Keselarasan Integrasi RZWP3K dan RTRW Provinsi Kepulauan Riau Kasus Lingkungan Pesisir Pulau ejournal3 undip ac index php jmr article view 31691
File size498.28 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test