IPBIPB

Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management)

Desa Wisata Perintis Oro-Oro Ombo di Kota Batu, Jawa Timur, memiliki potensi yang signifikan untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata. Penelitian ini memberikan rekomendasi yang jelas untuk memprioritaskan alternatif dalam pengembangan Desa Wisata tersebut. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan desa wisata dan menentukan strategi pengembangan prioritas. Penelitian ini melibatkan sepuluh responden yang mewakili kelompok Penta helix: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, dan Media. Berdasarkan nilai bobot AHP tertinggi dan terendah, hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat lokal dan kepuasan wisatawan adalah faktor kunci. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa destinasi air terjun adalah alternatif prioritas utama (29,9%), diikuti oleh Kebun Apel (25,5%), Area Camping (23,3%), dan Kebun Bunga (21,3%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat lokal adalah kriteria tertinggi. Sementara itu, destinasi air terjun menjadi pilihan pengembangan yang disukai untuk Desa Wisata Perintis Oro-Oro Ombo di Kota Batu, Jawa Timur. Pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dengan melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan, memastikan pelestarian lingkungan, dan menawarkan layanan yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, implikasi kebijakan adalah bahwa pemerintah daerah harus memprioritaskan keterlibatan masyarakat, mengalokasikan sumber daya untuk infrastruktur berkelanjutan, dan mendukung praktik pariwisata yang bertanggung jawab.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa partisipasi masyarakat lokal adalah kriteria tertinggi, sementara destinasi air terjun menjadi pilihan pengembangan utama untuk Desa Wisata Perintis Oro-Oro Ombo di Kota Batu, Jawa Timur.Strategi pengembangan harus melibatkan peran aktif pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat lokal.Kolaborasi antar pemangku kepentingan diharapkan dapat mendorong pengembangan desa wisata yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat identitas budaya lokal.

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan strategi pengelolaan destinasi wisata berbasis alam dengan mengintegrasikan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Selain itu, perlu dilakukan kajian mendalam tentang dampak sosial-ekonomi dari pengembangan desa wisata terhadap kesejahteraan masyarakat lokal. Studi lanjutan juga disarankan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pemerintah dalam mendukung praktik pariwisata berkelanjutan serta mengeksplorasi potensi kolaborasi antar sektor untuk meningkatkan daya saing destinasi wisata.

  1. Can mask mandates boost nature-based tourism? The role of escapism and travel anxiety | PLOS One. mask... journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0280489Can mask mandates boost nature based tourism The role of escapism and travel anxiety PLOS One mask journals plos plosone article id 10 1371 journal pone 0280489
  2. Restoration of Visitors through Nature-Based Tourism: A Systematic Review, Conceptual Framework, and... mdpi.com/1660-4601/18/5/2299Restoration of Visitors through Nature Based Tourism A Systematic Review Conceptual Framework and mdpi 1660 4601 18 5 2299
  3. Analytic Hierarchy Process (AHP) Pairwise Matrix with One Missing Value. analytic hierarchy process pairwise... doi.org/10.14716/ijtech.v8i7.773Analytic Hierarchy Process AHP Pairwise Matrix with One Missing Value analytic hierarchy process pairwise doi 10 14716 ijtech v8i7 773
  1. #budaya masyarakat lokal#budaya masyarakat lokal
  2. #peran aktif masyarakat#peran aktif masyarakat
File size1.16 MB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test