ESDMESDM

Indonesian Journal on GeoscienceIndonesian Journal on Geoscience

Margin aktif Pasifik yang menghadap ke timur Gondwana pada periode Paleozoikum hingga Mesozoikum Awal terbentang ke Blok Kemum di Semenanjung Bird Head utara (Papua Barat) dan terkait dengan deformasi orogenik Paleozoik pertengahan serta magmatisme silik pada periode Devonian‑Trias dan pendapatan cekungan foreland. Di daerah Teluk Mawi, Semenanjung Bird Head timur, Kompleks Mawi (Permian) merupakan unit yang mengalami deformasi berganda; deformasi D1 yang terbentuk sebelum akhir Trias terjadi dalam lingkungan back‑arc Andes yang terkait dengan tektonik margin aktif, ditandai oleh lipatan recumbent hingga isoklinik menghadap utara‑timur laut serta pelayaran aksial S1 pada grade metamorfik rendah, dan mendahului Formasi Tipuma (Trias Atas‑Jura Pertengahan) yang menutupi secara tidak konform. Di selatan Kompleks Mawi, rangkaian Mesozoik‑Paleogen dari Sabuk Lipatan Lengguru utara menunjukkan lipatan, pelarian, dan kemiringan sekadar ke arah barat‑barat daya, sementara deformasi D2 yang berarah barat‑laut menekuk kembali lipatan D1, menghasilkan lipatan terbuka hingga lembut, beberapa lipatan poliklinial, serta lipatan terkait patahan; struktur‑struktur ini kemungkinan memengaruhi Monoklin Sentral Bird Head pada periode Pliosen‑Kuarter yang terkait dengan pengangkatan Blok Kemum.

Deformasi Pliosen hingga Pleistosen menghasilkan Monoklin Sentral Bird Head dengan lipatan F2 yang berarah barat‑laut, menunjukkan variasi tren struktural yang beralih dari utara‑utara‑barat laut ke barat‑utara laut dan menandakan deformasi D2 yang menimpa deformasi Miocene‑Akhir Pliosen pada rangkaian Mesozoik‑Paleogen.struktur‑struktur ini meluas ke Sabuk Lipatan Lengguru.Kompleks Mawi setara dengan Formasi Aiduna Permian namun mengalami deformasi kuat pada periode Permian‑Awal Trias (D1) berupa lipatan recumbent berhadapan timur‑utara dengan pelarian aksial, yang mendahului Formasi Tipuma.deformasi D2 menambahkan lipatan lembut hingga curam yang menimpa D1 dan berhubungan dengan lipatan berarah utara‑utara‑barat laut pada rangkaian di atas.Monoklin Sentral Bird Head merupakan struktur utama yang terkait dengan pengangkatan Blok Kemum, kemungkinan terjadi pada Kuarter hingga Pliosen, dan perkembangannya bersambung secara mulus dengan Sabuk Lipatan Lengguru, menunjukkan warisan struktural yang memengaruhi pembentukan monoklin.

Penelitian selanjutnya sebaiknya (1) melakukan pemetaan geokronologi beresolusi tinggi terhadap deformasi D2 untuk menentukan usia tepat dan urutan temporalnya, sehingga dapat memperjelas hubungan antara lipatan Pliosen‑Kuarter dan aktivitas tektonik Miocene‑Pliosen; (2) mengembangkan model struktural tiga‑dimensi dari Kompleks Mawi yang mengintegrasikan data lapangan, citra satelit, dan simulasi numerik, guna memahami interaksi antara lipatan D1 dan D2 serta implikasinya terhadap evolusi basin; (3) menerapkan survei geofisika (seismik refleksi, gravitasi, magnetik) untuk mengungkap arsitektur kerak dalam yang menghubungkan pengangkatan Blok Kemum dengan pembentukan Monoklin Sentral Bird Head, sehingga dapat menilai peran proses tektonik mendalam dalam pembentukan struktur permukaan. Semua tiga arah penelitian ini diharapkan dapat mengisi kesenjangan pengetahuan tentang evolusi tektonik kawasan Bird Head dan memberikan dasar yang kuat bagi eksplorasi sumber daya geologi di masa depan.

File size9.32 MB
Pages20
DMCAReportReport

ads-block-test