IAIN LANGSAIAIN LANGSA

Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-UndanganAl-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan Perundang-Undangan

Dewasa ini banyak temuan kasus anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya karena hasil perzinahan. Dalam sistem hukum perkawinan di Indonesia, anak yang lahir di luar perkawinan yang sah tidak dapat diakui sebagai anak sah, sehingga aspek keperdataannya mengikuti ibunya. Anak hasil zina kehilangan sebagian haknya sebagai anak dari seorang ayah dan ini berpotensi mengganggu masa depannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hak anak hasil zina, dan adakah solusi yang dapat ditempuh agar anak hasil zina tetap mendapat haknya meski tanpa hubungan nasab dengan ayah biologisnya. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research) dengan pendekatan yuridis sosiologis. Sumber data diperoleh dari Undang‑Undang, beberapa artikel penting yang berkaitan dengan permasalahan penelitian ini, serta hasil penelitian empiris untuk memperkuat argumentasi dalam penelitian ini.

Hukum Islam dan hukum positif memiliki istilah masing‑masing untuk menyebut anak yang lahir di luar pernikahan.Islam menggunakan anak zina sedangkan hukum positif memakai anak di luar nikah.Pemilihan istilah anak di luar nikah dalam hukum positif dimaksudkan menghindari diskriminasi agama karena istilah zina sangat terkait dengan Islam, sementara masyarakat Indonesia multireligius.Kedua sistem hukum mengakui bahwa hak‑hak anak di luar nikah harus dilindungi, namun perbedaan terminologi mencerminkan pendekatan berbeda dalam mengatur hubungan sipil, warisan, dan tanggung jawab orang tua.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji secara empiris pengalaman hidup anak hasil zina di Indonesia, terutama dalam akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, untuk mengidentifikasi kesenjangan kebijakan yang ada. Selanjutnya, analisis komparatif terhadap regulasi negara lain yang melindungi hak anak di luar nikah dapat memberikan wawasan tentang model hukum yang lebih inklusif dan dapat diadaptasi dalam konteks Indonesia. Terakhir, evaluasi efektivitas sanksi hukum terhadap pelaku perzinahan dalam menjamin pemenuhan kebutuhan anak perlu dilakukan, dengan meneliti apakah hukuman tazir yang diberikan benar‑benar meningkatkan tanggung jawab orang tua biologis terhadap anaknya, serta dampaknya terhadap perlindungan hak‑hak anak secara keseluruhan.

  1. Childfree Marriage in the Perspective of Maqashid Asy-Syari'ah | Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam dan... journal.iainlangsa.ac.id/index.php/qadha/article/view/5852Childfree Marriage in the Perspective of Maqashid Asy Syariah Al Qadha Jurnal Hukum Islam dan journal iainlangsa ac index php qadha article view 5852
  2. Weak Protection of Civil Rights Zina Children in Indonesia | Islam Universalia: International Journal... ejournal.cyberdakwah.com/index.php/Islam-Universalia/article/view/210Weak Protection of Civil Rights Zina Children in Indonesia Islam Universalia International Journal ejournal cyberdakwah index php Islam Universalia article view 210
  3. Interfaith Marriage: Subjectivity of the Judge in Determination of No. 454/pdt.p/2018 Surakarta District... journal.iaincurup.ac.id/index.php/alistinbath/article/view/4574Interfaith Marriage Subjectivity of the Judge in Determination of No 454 pdt p 2018 Surakarta District journal iaincurup ac index php alistinbath article view 4574
  4. Compilation of Islamic Law as Judge's Consideration at a Religious Court in North Sulawesi, Indonesia... jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/samarah/article/view/12441Compilation of Islamic Law as Judges Consideration at a Religious Court in North Sulawesi Indonesia jurnal ar raniry ac index php samarah article view 12441
  1. #hidup anak#hidup anak
  2. #kualitas hidup anak#kualitas hidup anak
File size452.45 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test