OJS INDONESIAOJS INDONESIA

SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan PendidikanSIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan

Cara penelitian ini bertujuan menentukan bagaimana aparatur desa berperforma di Kantor Desa Lempe, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Toli‑Toli. Metode yang digunakan bersifat deskriptif kualitatif. Jenis data yang dipakai terdiri dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara yang disertai dokumentasi langsung. Peneliti mengidentifikasi lima informan: Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan tiga warga desa. Menurut Suyadi Prawirosentono, teori yang diterapkan dalam penelitian ini mempunyai empat indikator, yakni Efektivitas, Tanggung‑jawab, Disiplin, dan Inisiatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aparatur desa di Kantor Desa Lempe, Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Toli‑Toli memiliki kinerja yang cukup baik. Namun masih terdapat beberapa kekurangan, seperti aparatur yang kurang disiplin terkait ketepatan waktu. Banyak aparatur terlambat datang dan beberapa tidak berada di kantor selama jam kerja. Aparatur desa Lempe juga masih kurang inisiatif dalam memberikan masukan, ide, atau saran yang berguna bagi perkembangan kantor desa tersebut, hal ini disebabkan faktor malu pada aparatur muda yang sebenarnya memiliki masukan namun tidak berani menyampaikannya.

Kesimpulannya, kinerja aparatur desa Lempe di Kecamatan Dampal Selatan, Kabupaten Toli‑Toli cukup baik dari segi efektivitas dan tanggung jawab, karena tugas diselesaikan tepat waktu dan pelayanan memenuhi harapan masyarakat.Namun, indikator disiplin dan inisiatif masih kurang, dengan beberapa aparatur terlambat atau tidak hadir di kantor serta kurangnya inisiatif dalam memberikan masukan, yang dipengaruhi oleh rasa malu aparatur muda.Oleh karena itu, perlu upaya meningkatkan disiplin waktu dan memotivasi aparatur, khususnya muda, untuk lebih proaktif berkontribusi pada kemajuan kantor desa.

Pertama, penelitian lebih lanjut dapat memperluas cakupan sampel dan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengukur secara statistik korelasi antara variabel kinerja, seperti efektivitas dan disiplin, dengan karakteristik aparatur seperti usia dan tingkat pendidikan. Kedua, studi komparatif antara desa‑desa sejenis di wilayah Toli‑Toli dapat diadakan guna menilai faktor kontekstual yang mempengaruhi inisiatif aparatur, sehingga dapat diidentifikasi praktik terbaik yang dapat ditiru. Ketiga, intervensi berbasis pelatihan disiplin dan inisiatif berfokus pada aparatur muda dapat diuji melalui desain eksperimen sebelum‑sesudah, sehingga dapat disimpulkan sejauh mana peningkatan kapasitas dapat meningkatkan kinerja. Penelitian selanjutnya juga dapat mengkaji peran teknologi informasi dalam memfasilitasi komunikasi dan pelaporan aparatur, karena penggunaan laptop sudah terlihat. Selain itu, menilai persepsi masyarakat terhadap kinerja aparatur dapat memberi wawasan tambahan tentang dampak layanan yang diberikan. Dengan demikian, hasil penelitian dapat membentuk kebijakan peningkatan kinerja yang menyeluruh.

File size297.83 KB
Pages14
DMCAReportReport

ads-block-test