UISUUISU

Language Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language TeachingLanguage Literacy: Journal of Linguistics, Literature, and Language Teaching

Penelitian ini membahas mengenai multi‑potensialitas protagonis dengan tiga fokus analisis: multi‑potensialitas dalam karier, disiplin diri, dan menjalin persahabatan. Multi‑potensialitas muncul ketika genetika yang kuat dan keinginan untuk berlatih bersatu menghasilkan kemampuan superior. Disiplin berarti keteraturan atau kode perilaku. Disiplin diri merujuk pada kemampuan mengendalikan perasaan sendiri yang sangat penting. Disiplin diri membantu mengatasi kelemahan pribadi. Tanpa disiplin diri kehidupan tidak ada artinya. Meskipun terdapat banyak hal berharga dalam hidup, persahabatan mungkin merupakan salah satu yang paling penting. Hidup tanpa pengalaman persahabatan ibarat hidup yang tidak hidup. Interaksi manusia merupakan kebutuhan untuk bertahan, namun persahabatan yang terembangkan esensial bagi kesejahteraan individu. Persahabatan sejati merupakan perasaan cinta, berbagi, dan peduli. Teori multi‑potensialitas yang diusulkan oleh Timothy (2008) menyatakan bahwa pengetahuan dan keterampilan menghasilkan multi‑potensialitas, yaitu sekumpulan karakteristik pribadi yang meningkatkan kemampuan seseorang untuk mencapai keahlian secara cepat. Karakteristik ini memungkinkan individu berkembang lebih cepat dibandingkan orang lain pada tingkat keahlian yang sama. Metode kualitatif deskriptif menurut Bickman (2010) diterapkan untuk menganalisis seluruh data terkait multi‑potensialitas dan menunjukkan asosiasi atau hubungan antar unsur di dunia nyata, peristiwa signifikan dalam novel, serta bagaimana peristiwa‑peristiwa tersebut dibentuk menjadi sebuah cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protagonis memiliki multi‑potensialitas dalam bentuk kemampuan karier, disiplin diri, dan kemampuan menjalin persahabatan.

Penelitian menunjukkan bahwa protagonis Chris Hanson memiliki tiga bakat utama, yaitu kemampuan karier sebagai kapten kapal, disiplin diri yang mendukung pekerjaannya, serta kemampuan menjalin persahabatan, yang keseluruhannya berkontribusi pada keberhasilan hubungan sosialnya.Temuan ini menegaskan bahwa bakat memang ada dalam kehidupan, namun seringkali individu belum sadar akan bakat masing‑masing, sehingga diperlukan proses refleksi dan penemuan diri.Oleh karena itu, penting bagi individu untuk terus mencari dan mengasah bakatnya melalui latihan reguler, karena praktik yang konsisten akan memperbaiki kompetensi mereka.

Penelitian selanjutnya dapat memperluas kajian multi‑potensialitas dengan menganalisis protagonis dalam karya sastra dari beragam budaya untuk mengetahui apakah pola bakat serupa muncul pada karakter lintas konteks budaya; selanjutnya, sebuah survei kuantitatif dapat dilakukan untuk mengukur persepsi pembaca terhadap sifat multi‑potensialitas karakter dan dampaknya terhadap tingkat keterlibatan serta kepuasan membaca, sehingga memberikan gambaran empiris tentang hubungan antara karakteristik protagonis dan respons audiens; terakhir, studi longitudinal pada pemimpin nyata dapat meneliti bagaimana pengembangan disiplin diri dan kemampuan bersosialisasi (persahabatan) berkontribusi pada kinerja organisasi dan kesejahteraan pribadi, dengan mengikuti peserta selama beberapa tahun untuk mengidentifikasi faktor‑faktor kunci yang memperkuat bakat tersebut dalam konteks kehidupan nyata.

File size212.4 KB
Pages24
DMCAReportReport

ads-block-test