KOMPETIFKOMPETIF

Jurnal Daya SaingJurnal Daya Saing

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi perawat, pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja perawat, pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja perawat, pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja perawat, serta pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja perawat di RSUD tipe C Provinsi Riau. Metode yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan data primer yang diperoleh dari 79 perawat di dua rumah sakit serta data sekunder dari profil layanan kesehatan Riau. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis jalur (Path Analysis). Hasil menunjukkan bahwa (1) kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi perawat (β = 0,154; p = 0,104), (2) budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi perawat (β = 0,665; p < 0,001), (3) kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (β = 0,265; p = 0,008), (4) budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (β = 0,329; p = 0,009), (5) motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (β = 0,273; p < 0,001), serta terdapat efek tidak langsung kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja melalui motivasi dengan nilai total effect masing‑masing 0,042 dan 0,182.

Penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja perawat, sedangkan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja.Selain itu, kepemimpinan, budaya organisasi, dan motivasi kerja semuanya berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD tipe C Provinsi Riau.Analisis jalur juga mengidentifikasi efek tidak langsung kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja melalui motivasi dengan nilai total effect masing‑masing 0,042 dan 0,182.

Penelitian lanjutan dapat (1) melakukan studi longitudinal dengan mengumpulkan data motivasi, budaya organisasi, dan kinerja perawat selama beberapa tahun untuk mengamati perubahan dinamis dan efek jangka panjang, (2) mengintegrasikan pendekatan kualitatif, misalnya wawancara mendalam atau focus group discussion, untuk mengeksplorasi persepsi perawat tentang kepemimpinan dan budaya organisasi secara lebih detail, serta mengidentifikasi faktor-faktor kontekstual yang tidak terdeteksi dalam survei kuantitatif, dan (3) merancang serta menguji intervensi pelatihan kepemimpinan berbasis komunikasi efektif dan penerapan standar operasional prosedur (SOP) yang konsisten, dengan mengukur dampaknya terhadap motivasi kerja dan kinerja perawat, sehingga dapat memberikan bukti empiris tentang efektivitas strategi peningkatan organisasi di rumah sakit tipe C.

  1. #variabel budaya organisasi#variabel budaya organisasi
  2. #motivasi budaya organisasi#motivasi budaya organisasi
File size274.17 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test