STAINSTAIN

Jurnal Ilmiah Al-Syir'ahJurnal Ilmiah Al-Syir'ah

Upaya untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang bertutur kata santun merupakan hal yang sangat penting karena masyarakat sekarang ini tengah bergerak ke arah yang semakin maju dan modern. Dengan membiasakan diri menggunakan bahasa yang santun, bahasa yang tidak mengandung muatan makna yang dapat menyinggung perasaan orang lain, memilih dan menyusun bahasa yang mencerminkan cermat, logika, dan bersahaja, tanpa mengaburkan makna berarti kita sedang membiasakan diri untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki sikap yang berkualitas tinggi dan berada menuju masyarakat yang madani.

Prinsip kesantunan dalam Islam menganjurkan bahwa komunikasi verbal dilahirkan dengan santun bijaksana, mudah diterima/dipahamu, murah hati, rendah hati, cocok, benar, jujur, adil, baik, lurus, halus, sopan, pantas, menghargai, khidmat, optimis, indah, menyenangkan, logis, terang, tepat, menyentuh hati, selaras, mengesankan, tenang, efektif, lunak, lemah lembut, dan simpatik.Dengan menggunakan bahasa yang santun, tidak menyinggung perasaan individu/kelompok lain, bahasa yang mencerminkan cermati logika, keruntutan berpikir, dan memfungsikan bahasa sebagai alat, untuk bekerja sama akan terbentuk hubungan sosial yang harmonis.

Perlu dikembangkan sikap berbahasa yang mengandung kesantunan, cermat, dan ekonomis. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai kesantunan dalam berbahasa, memilih kata-kata yang tepat dan sopan, serta memperhatikan konteks dan situasi berbahasa. Dengan demikian, hubungan sosial yang harmonis dapat terbentuk dan komunikasi yang efektif dapat tercapai. Selain itu, perlu juga dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kesantunan berbahasa terhadap hubungan sosial dan komunikasi dalam masyarakat.

  1. #kesantunan berbahasa#kesantunan berbahasa
  2. #komunikasi verbal#komunikasi verbal
File size69.02 KB
Pages15
DMCAReportReport

ads-block-test