UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Penelitian ini menggunakan metode event study untuk menyelidiki keberhasilan langkah‑langkah reformasi perbankan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dalam memperkuat sistem perbankannya. Dua peristiwa yang dianalisis meliputi (1) pengumuman reformasi perbankan pada 13 Maret 1999, yang mencakup penutupan 38 bank swasta, pengambilalihan 7 bank swasta, recapitalisasi 9 bank swasta, serta melanjutkan operasi 73 bank swasta tanpa ikut program recapitalisasi; dan (2) pada 28 Mei 1999, Menteri Keuangan menerbitkan obligasi pemerintah senilai Rp 103,831 triliun untuk menyelesaikan recapitalisasi bank‑bank swasta serta obligasi lain untuk membayar kewajiban bank komersial dan bank daerah yang dibekukan, dengan total dukungan likuiditas sebesar Rp 53,779 triliun kepada Bank Indonesia.

Baik pengumuman reformasi perbankan pada 13 Maret 1999 maupun penerbitan obligasi pemerintah pada 28 Mei 1999 memperoleh respons pasar yang negatif, sebagaimana ditunjukkan oleh perbedaan return abnormal yang tidak signifikan dan perilaku volume perdagangan yang tidak mendukung sinyal positif.Penundaan pengumuman reformasi serta ketidakpastian informasi menyebabkan pasar meragukan efektivitas langkah‑langkah pemerintah dalam memperkuat sektor perbankan.Temuan ini juga menunjukkan bahwa hipotesis efisiensi semi‑strong Bursa Efek Jakarta tidak terpenuhi.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana waktu pengumuman kebijakan reformasi mempengaruhi persepsi dan respons investor, dengan membandingkan efek pengumuman yang dilakukan secara cepat versus yang tertunda, untuk menilai apakah kecepatan penyampaian informasi dapat meningkatkan efektivitas pasar. Selain itu, studi lintas negara dapat dilakukan untuk membandingkan dampak reformasi perbankan di Indonesia dengan negara‑negara lain yang menghadapi krisis serupa, guna mengidentifikasi faktor‑faktor institusional atau struktural yang memperkuat atau melemahkan keberhasilan reformasi. Selanjutnya, peran media massa dan saluran komunikasi resmi dalam menyebarkan informasi reformasi perlu diteliti secara mendalam, khususnya bagaimana kualitas, kejelasan, dan konsistensi pesan mempengaruhi tingkat ketidakpastian pasar serta keputusan investasi publik.

  1. #efisiensi pasar#efisiensi pasar
File size138.74 KB
Pages25
DMCAReportReport

ads-block-test