UncenUncen

JURNAL BIOLOGI PAPUAJURNAL BIOLOGI PAPUA

Kulit dan bisa dari banyak spesies amfibi (katak dan kodok) dan reptil (kelompok herpetofauna) mengandung berbagai senyawa fisiologis unik dengan aktivitas biologis seperti peptida, protein, non-protein, dan enzim. Senyawa-senyawa ini berpotensi untuk pengembangan obat. Peptida dengan potensi antikanker, fibrinolitik, antibakteri, antijamur, dan antidiabetes memainkan peran penting dalam kesehatan manusia. Ulasan ini memperkenalkan peran herpetofauna untuk pengembangan obat, nilai terapeutik potensial, dan aplikasinya dalam kesehatan dan penyakit manusia.

Penelitian terhadap herpetofauna, khususnya ular, katak/kodok, kura-kura, dan buaya, masih kurang mendapat perhatian di Indonesia.Namun, hewan-hewan ini memiliki potensi besar sebagai sumber senyawa obat untuk berbagai penyakit, seperti kanker, hipertensi, dan diabetes mellitus.Peningkatan pendidikan dan penelitian mengenai herpetofauna dalam bidang kesehatan perlu ditingkatkan untuk mengubah pandangan masyarakat dan mendorong pengembangan obat-obatan baru yang berasal dari hewan-hewan ini.

Berdasarkan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan antara lain: pertama, perlu dilakukan identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut terhadap senyawa bioaktif yang terkandung dalam berbagai jenis herpetofauna yang belum banyak diteliti, khususnya yang berasal dari wilayah Papua. Kedua, penelitian mengenai mekanisme kerja senyawa-senyawa tersebut dalam menghambat pertumbuhan sel kanker atau mengurangi tekanan darah perlu dilakukan secara lebih mendalam, termasuk studi in vivo pada model hewan. Ketiga, pengembangan formulasi obat yang efektif dan aman dari senyawa-senyawa herpetofauna, serta uji klinis untuk memastikan efektivitas dan keamanannya pada manusia, menjadi prioritas untuk mewujudkan potensi herpetofauna sebagai sumber obat-obatan baru.

File size213.32 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test