UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Studi ini bertujuan untuk mengembangkan skala abusive supervision di Indonesia. Studi ini dilakukan pada konteks dan metode pengembangan skala yang berbeda dari skala abusive supervision milik Tepper (2000). Tepper (2000) mengembangkan skalanya di US., yang masyarakatnya secara umum memiliki budaya jarak kekuasaan rendah. Studi ini dilakukan di Indonesia yang memiliki budaya jarak kekuasaan tinggi. Studi ini menggunakan wawancara untuk menghasilkan informasi mengenai perilaku atasan yang abusif. Selanjutnya daftar perilaku tersebut dinilai oleh para pakar. Hasil studi ini mengindikasikan bahwa abusive supervision merupakan konstruk tiga dimensi. Ketiga dimensi tersebut adalah abusif aktif-kemarahan (6 indikator), abusif aktif-penghinaan (4 indikator), dan abusif pasif (15 indikator). Skala ini, masing-masing ketiga dimensinya memiliki reliabilitas 0,947; 0,922; and 0,845; secara berurutan.

Studi ini menemukan bahwa abusive supervision memiliki tiga dimensi utama.abusif aktif-kemarahan, abusif aktif-penghinaan, dan abusif pasif.Terdapat perbedaan indikator abusive supervision antara hasil studi ini dan skala Tepper (2000), serta mendukung dimensi yang lebih banyak dibandingkan penelitian sebelumnya.Hasil menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks budaya dalam mengembangkan dan menginterpretasikan skala abusive supervision.

Penelitian lanjutan dapat mengungkap pengaruh budaya lokal seperti konsep kepemimpinan paternalistik Jawa terhadap persepsi abusive supervision, membandingkan dimensi abusive supervision di sektor industri yang berbeda (misalnya pembanding antar sektor pelayanan dan manufaktur), serta mengembangkan skala yang adaptif untuk budaya Asia. Penelitian ini juga menyarankan eksplorasi peran variabel mediasi seperti jenis kelamin pelaku dan korban, serta dampak jangka panjang dari abusive supervision pada produktivitas organisasi.

File size198.03 KB
Pages15
DMCAReportReport

ads-block-test