UGMUGM
Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of BusinessMunculnya perdagangan berbasis internet menawarkan peluang yang cukup besar bagi perusahaan untuk memperluas jumlah pelanggan, memasuki pasar baru, dan merasionalisasikan bisnis mereka. Pemerintah Indonesia telah menerapkan serangkaian rencana dan kegiatan untuk mempromosikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kinerja Unit Kecil Menengah (UKM). Meskipun berbagai upaya pemerintah telah dilakukan, namun tingkat adopsi teknologi masih rendah. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan seorang entrepreneur dalam mengadopsi internet yaitu dengan mengukur kesiapan teknologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan teknologi dan sejauh mana tingkat adopsi e-commerce para entrepreneur di UKM.
Penelitian ini menemukan bahwa kesiapan teknologi entrepreneur UKM di Bandung bersifat moderat dengan tingkat adopsi internet hanya 36,3%.Perbedaan signifikan terjadi pada pemberdayaan teknologi terkait gender, pendidikan, dan pendapatan.Hasil ini menunjukkan kebutuhan pembinaan terhadap UKM dalam memanfaatkan e-commerce.
Penelitian lanjutan dapat memperluas wilayah penelitian ke kota-kota lain di Indonesia untuk mengukur perbedaan adopsi teknologi di berbagai daerah. Studi perlu mencakup sektor usaha yang lebih beragam untuk memahami dinamika adopsi e-commerce yang spesifik. Selain itu, penelitian juga dapat mengeksplorasi faktor eksternal seperti tekanan kompetitor dan permintaan konsumen yang mendorong penerapan inovasi teknologi di UKM.
| File size | 592.45 KB |
| Pages | 21 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
BSIBSI Kendala utama agribisnis kopi pedesaan di Lembah Dilem Wilis, Trenggalek, adalah kualitas biji yang tidak konsisten akibat sortir manual. Sistem sortirKendala utama agribisnis kopi pedesaan di Lembah Dilem Wilis, Trenggalek, adalah kualitas biji yang tidak konsisten akibat sortir manual. Sistem sortir
UNAIUNAI Untuk nilai-nilai budaya/tradisional: sopan santun, hemat, bijaksana, dan tekun bekerja; sedangkan untuk nilai-nilai sosial, ramah, membantu, gemar berpartai,Untuk nilai-nilai budaya/tradisional: sopan santun, hemat, bijaksana, dan tekun bekerja; sedangkan untuk nilai-nilai sosial, ramah, membantu, gemar berpartai,
UMMUMM Berdasarkan diskusi di atas, peneliti menemukan bahwa meskipun metode pembelian berbeda antara CPB dan IPB, hasilnya sama karena bank tidak menjadi penjualBerdasarkan diskusi di atas, peneliti menemukan bahwa meskipun metode pembelian berbeda antara CPB dan IPB, hasilnya sama karena bank tidak menjadi penjual
JOIVJOIV Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan pendapat eksekutif dan operator logistik melalui wawancara semi-terstruktur, dengan sampel kenyamananPendekatan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan pendapat eksekutif dan operator logistik melalui wawancara semi-terstruktur, dengan sampel kenyamanan
Useful /
BSIBSI Hasilnya, mitra mampu melakukan perubahan, edukasi, pelatihan, dan bimbingan terkait manajemen pencatatan transaksi keuangan yang lebih terstruktur melaluiHasilnya, mitra mampu melakukan perubahan, edukasi, pelatihan, dan bimbingan terkait manajemen pencatatan transaksi keuangan yang lebih terstruktur melalui
JURNALFKIPUNTADJURNALFKIPUNTAD Pupuk organik cair terbaik dihasilkan dari campuran air kelapa tua dan air cucian beras dengan rasio 50.50 yang menghasilkan nitrogen 1,26% dan kaliumPupuk organik cair terbaik dihasilkan dari campuran air kelapa tua dan air cucian beras dengan rasio 50.50 yang menghasilkan nitrogen 1,26% dan kalium
UMMUMM Sanksi dalam hukum Islam cenderung lebih keras, termasuk hukuman stoning bagi pelaku zina. Namun, keseimbangan antara rasio keadilan dan rasa keadilanSanksi dalam hukum Islam cenderung lebih keras, termasuk hukuman stoning bagi pelaku zina. Namun, keseimbangan antara rasio keadilan dan rasa keadilan
UGMUGM This paper argues that merely focusing on the high cost regulation may not reveal the bottom line of informality. Assessment and elaboration of informalityThis paper argues that merely focusing on the high cost regulation may not reveal the bottom line of informality. Assessment and elaboration of informality