UncenUncen

JURNAL BIOLOGI PAPUAJURNAL BIOLOGI PAPUA

Mikoriza merupakan asosiasi mutualistik yang seimbang di mana jamur dan tumbuhan saling bertukar komoditas yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mereka. Terdapat banyak jenis mikoriza, yaitu endomikoriza, ektomikoriza, mikoriza anggrek, mikoriza erikoid, dan ektendomikoriza. Penelitian lebih banyak berfokus pada endo dan ektomikoriza karena peranannya di Papua. Penelitian tentang mikoriza juga telah dilakukan baru-baru ini, dimulai pada tahun 2005 dengan studi ektomikoriza oleh Suharno & Sufaati. Studi tentang endomikoriza dimulai pada tahun 2006 dan mikoriza anggrek pada tahun 2007. Studi eksplorasi endomikoriza pada tanaman jagung di Koya Barat menunjukkan terdapat 7 spesies VAM, yaitu Glomus sp1, Glomus sp2, Glomus sp3, Gigaspora sp, Acaulospora, Scutellospora sp1, dan Scutellospora sp2. Penelitian serupa juga telah dilakukan pada komoditas pertanian lain dan gulma. Studi tentang endomikoriza yang berasosiasi dengan matoa (Pometia pinnata) menemukan 13 spesies. Selain itu, penelitian awal tentang ektomikoriza menunjukkan bahwa setidaknya empat spesies telah ditemukan di Cagar Alam Pegunungan Cycloops, Jayapura. Di Papua, terdapat 18 strain isolat Scleroderma yang telah dikumpulkan dan 4 spesies telah diidentifikasi. Untuk mikoriza anggrek, hanya 17 spesies yang telah ditemukan sejauh ini, di antaranya terdapat spesies Rhizoctonia sp, Tulasnella sp, dan Ceratorhiza sp. Potensi mikoriza di Papua sangat tinggi dan perlu dieksplorasi lebih lanjut. Beberapa isolat telah diuji pada berbagai pertumbuhan tanaman dan hasilnya menunjukkan bahwa isolat tersebut berpengaruh signifikan. Eksplorasi lebih lanjut, uji kompatibilitas, dan peran mikoriza akan terus dipelajari. Tujuan dari semua studi ini adalah untuk menemukan isolat berkualitas baik yang dapat digunakan sebagai propagul untuk menghasilkan biofertilizer.

Penelitian mikoriza di Papua baru dimulai pada tahun 2005, dengan fokus awal pada potensi ektomikoriza dan kemudian berkembang ke endomikoriza serta mikoriza anggrek.Keberagaman jenis mikoriza yang ditemukan di Papua cukup tinggi, terutama pada tanaman matoa dan anggrek tanah.Pemanfaatan mikoriza sebagai biofertilizer memiliki potensi besar untuk mengatasi keterbatasan pasokan pupuk dan mendukung pertumbuhan pertanian berkelanjutan di wilayah Papua.

Berdasarkan , beberapa arah penelitian lanjutan yang menarik dapat dieksplorasi. Pertama, perlu dilakukan studi mendalam mengenai interaksi spesifik antara isolat mikoriza lokal dengan berbagai jenis tanaman pertanian unggulan Papua, seperti ubi jalar, pisang, dan sayuran lokal, untuk mengidentifikasi kombinasi yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen. Kedua, penelitian lebih lanjut mengenai peran mikoriza dalam meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres abiotik, seperti kekeringan dan salinitas tanah, sangat penting mengingat kondisi lingkungan yang beragam di Papua. Ketiga, eksplorasi keanekaragaman mikoriza pada tanaman endemik Papua, seperti anggrek dan tanaman hutan lainnya, dapat mengungkap isolat-isolat baru dengan potensi unik untuk aplikasi pertanian dan konservasi. Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan sistem pertanian berkelanjutan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Papua, serta memberikan solusi praktis bagi petani lokal dalam meningkatkan produktivitas lahan mereka.

File size535.74 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test