IAIN KEDIRIIAIN KEDIRI

JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies)JEELS (Journal of English Education and Linguistics Studies)

Pengembangan otonomi dalam menulis sangat penting bagi mahasiswa EFL, karena menulis yang efektif memerlukan tidak hanya keterampilan bahasa tetapi juga strategi kognitif, metakognitif, motivasional, dan perilaku yang memungkinkan siswa mengatur dan mengarahkan proses belajarnya sendiri. Dalam konteks ini, Self-Regulated Writing (SRW) merupakan strategi penting karena memungkinkan siswa untuk memulai, memantau pemikiran, serta mengevaluasi dan merevisi draf secara mandiri. Penelitian ini mengkaji (1) strategi Self-Regulated Writing (SRW) mahasiswa EFL dalam menulis esai, (2) strategi SRW mahasiswa tingkat lanjut dalam siklus PLEE, dan (3) sumber daya daring yang mereka gunakan saat menulis. Dari 62 mahasiswa yang menulis esai, 5 dipilih untuk wawancara semi-terstruktur menggunakan purposive sampling dalam studi mixed methods secara bersamaan. Statistik deskriptif digunakan untuk survei tertutup, sedangkan analisis tematik digunakan untuk observasi dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa SRW menempatkan lingkungan sosial sebagai prioritas utama dan motif sebagai prioritas terakhir. Siswa menggunakan Google Scholar untuk menulis mandiri selama tahap perencanaan dan QuillBot untuk menulis individu selama tahap implementasi dan evaluasi. Secara pedagogis, penelitian ini membantu para pendidik dalam mengembangkan pengalaman menulis yang mendukung otonomi.

Penelitian ini menemukan bahwa strategi Self-Regulated Writing (SRW) paling dominan pada dimensi lingkungan sosial, diikuti oleh dimensi kinerja dan metode, sedangkan dimensi motivasi berada pada tingkat terendah.Sumber daya daring seperti Google Scholar banyak digunakan pada tahap perencanaan, sementara QuillBot digunakan untuk parafrase selama revisi.Meskipun teknologi mendukung kemandirian menulis, penggunaannya perlu didampingi literasi digital dan kesadaran etis yang memadai.

Pertama, perlu diteliti bagaimana pengembangan strategi motivasi intrinsik dapat ditingkatkan dalam proses menulis mandiri mahasiswa EFL, terutama melalui pendekatan berbasis minat pribadi seperti menulis sebagai hobi, mengingat temuan bahwa dimensi motif masih lemah. Kedua, perlu dikaji efektivitas pelatihan terstruktur dalam penggunaan alat digital seperti QuillBot dan Grammarly secara etis dan kritis, agar mahasiswa tidak hanya mengandalkan alat tersebut secara pasif tetapi mampu mengevaluasi hasil keluarannya secara mandiri. Ketiga, perlu dieksplorasi penerapan model PLEE dalam konteks pembelajaran menulis jangka panjang untuk melihat bagaimana siklus perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dapat dibentuk menjadi kebiasaan berkelanjutan yang mendukung kemandirian menulis secara holistik, terutama di lingkungan pendidikan tinggi berbasis keagamaan seperti yang menjadi konteks penelitian ini.

  1. Unpacking the Impact of Writing Feedback Perception on Self-Regulated Writing Ability: The Role of Writing... doi.org/10.3390/bs15020100Unpacking the Impact of Writing Feedback Perception on Self Regulated Writing Ability The Role of Writing doi 10 3390 bs15020100
  2. The Process and Problems of EFL Learners in English Writing | Ethical Lingua: Journal of Language Teaching... ethicallingua.org/25409190/article/view/215The Process and Problems of EFL Learners in English Writing Ethical Lingua Journal of Language Teaching ethicallingua 25409190 article view 215
  3. Using Reflective Journal Writing to Develop Undergraduates’ Metacognitive Awareness in ESL Writing... journal.unnes.ac.id/sju/elt/article/view/68175Using Reflective Journal Writing to Develop UndergraduatesAo Metacognitive Awareness in ESL Writing journal unnes ac sju elt article view 68175
  1. #inggris mahasiswa efl#inggris mahasiswa efl
File size532.62 KB
Pages35
DMCAReportReport

ads-block-test