UNYUNY
Jurnal Cakrawala PendidikanJurnal Cakrawala PendidikanPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pendidikan multikultural yang menumbuhkan toleransi di SMA BOPKRI 2, SMA N 3, dan SMA Al-Azhar 9 Yogyakarta, serta pola ideal pendidikan multikultural untuk mengembangkan toleransi di sekolah menengah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian mencakup kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru mata pelajaran. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, pengkondisian data, presentasi data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dijamin melalui triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pendidikan multikultural memiliki peran penting dalam mengembangkan toleransi di sekolah menengah. Secara spesifik, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta menerapkan pendekatan multikultural sesuai dengan amanah, visi, misi, dan tujuan sebagai sekolah multikultural; SMA N 3 menerapkan pendekatan literasi keberagaman, dengan menekankan pengelolaan keberagaman siswa dari latar belakang etnis, ras, budaya, bahasa, dan agama; dan SMA Al-Azhar 9 mempraktikkan model pendidikan multikultural yang terbuka dan inklusif sesuai dengan prinsip Wasathiyah Islam. Model ideal, yang merupakan kebaruan dari penelitian ini, dikonseptualisasikan dari pola-pola yang diidentifikasi di ketiga sekolah dan disebut sebagai Model Empati Toleransi Moderat dalam Pendidikan Multikultural. Model ini menekankan nilai toleransi moderat dan empati sebagai penggerak utama pemikiran, sikap, dan perilaku di sekolah menengah multikultural.
Penelitian ini mengidentifikasi pola pendidikan multikultural yang berbeda di tiga SMA di Yogyakarta, masing-masing menumbuhkan toleransi melalui pendekatan yang sesuai dengan institusi.SMA BOPKRI 2 menggunakan model komprehensif yang berakar pada nilai-nilai inti cinta, integritas, dan pelayanan.SMA Negeri 3 memanfaatkan pendekatan literasi keberagaman, menekankan pengelolaan dan penghargaan terhadap pluralisme.Sementara itu, SMA Al-Azhar 9 mengadopsi model inklusif yang dipandu oleh prinsip Wasathiyah Islam.Menggabungkan temuan-temuan ini, penelitian ini mengusulkan Model Pendidikan Multikultural Empati Toleransi Moderat sebagai kerangka ideal.Model ini memposisikan pendidikan sebagai kekuatan sentral untuk mengembangkan pola pikir yang seimbang dalam lingkungan multikultural, mengintegrasikan moderasi, empati, dan toleransi sebagai komponen inti pendidikan.Di akhir, penelitian ini menyimpulkan bahwa pemancangan nilai-nilai ini adalah hal mendasar untuk memupuk pemahaman antarkultural dan memperkuat karakter multikultural masyarakat Indonesia.
Di dalam konteks pendidikan multikultural, penting untuk mengeksplorasi pertanyaan penelitian mengenai bagaimana metode inovatif dapat diterapkan untuk meningkatkan kesadaran multikultural di kalangan siswa di sekolah menengah. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menilai dampak model pendidikan empati dan toleransi terhadap hubungan sosial antar siswa dari latar belakang yang berbeda. Akhirnya, penting untuk mengembangkan program pelatihan bagi guru yang akan memperkuat kompetensi mereka dalam mengelola kelas yang beragam, sehingga dapat memfasilitasi pembelajaran yang inklusif dan toleran.
- Cultural Tolerance, Diversity and Pluralism: The Recognition of Yogyakarta as The City of Tolerance |... doi.org/10.22219/logos.Vol1.No1.85-104Cultural Tolerance Diversity and Pluralism The Recognition of Yogyakarta as The City of Tolerance doi 10 22219 logos Vol1 No1 85 104
- Elevated empathy in adults following childhood trauma | PLOS One. elevated empathy adults childhood trauma... doi.org/10.1371/journal.pone.0203886Elevated empathy in adults following childhood trauma PLOS One elevated empathy adults childhood trauma doi 10 1371 journal pone 0203886
- MULTICULTURAL EDUCATION: Effort in Overcoming Problems of Cultural Conflict in Indonesia | QALAMUNA:... doi.org/10.37680/qalamuna.v14i1.1187MULTICULTURAL EDUCATION Effort in Overcoming Problems of Cultural Conflict in Indonesia QALAMUNA doi 10 37680 qalamuna v14i1 1187
- Multicultural education patterns in promoting tolerance among high school students | Jurnal Cakrawala... journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/84362Multicultural education patterns in promoting tolerance among high school students Jurnal Cakrawala journal uny ac index php cp article view 84362
| File size | 347.1 KB |
| Pages | 13 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UNYUNY Penelitian ini menggunakan metode ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis,Penelitian ini menggunakan metode ADDIE, yang terdiri dari lima tahap: analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Pada tahap analisis,
UNNESUNNES Latar belakang penelitian ini didasari oleh persepsi bahwa pembelajaran geometri di tingkat sekolah dasar sering dianggap monoton dan kurang menarik, karenaLatar belakang penelitian ini didasari oleh persepsi bahwa pembelajaran geometri di tingkat sekolah dasar sering dianggap monoton dan kurang menarik, karena
UNNESUNNES Setelah sumber terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data yang dilakukan secara berjenjang untuk menghasilkan data yang valid. Hasil penelitianSetelah sumber terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data yang dilakukan secara berjenjang untuk menghasilkan data yang valid. Hasil penelitian
SCADINDEPENDENTSCADINDEPENDENT Transisi yang paling banyak didukung adalah dari multikulturalisme yang lebih kuat ke yang lebih lemah, daripada dari multikulturalisme ke pendekatan yangTransisi yang paling banyak didukung adalah dari multikulturalisme yang lebih kuat ke yang lebih lemah, daripada dari multikulturalisme ke pendekatan yang
Useful /
UNNESUNNES Literasi sains siswa mencapai skor rata-rata 28% dalam aspek konteks, 14% dalam aspek konten, 14% dalam komponen kompetensi, dan 22% dalam aspek sikapLiterasi sains siswa mencapai skor rata-rata 28% dalam aspek konteks, 14% dalam aspek konten, 14% dalam komponen kompetensi, dan 22% dalam aspek sikap
UNIDAUNIDA Coffee is widely and regularly consumed in Indonesia. The trend towards practical lifestyle has driven the development of ready-to-drink (RTD) coffee products.Coffee is widely and regularly consumed in Indonesia. The trend towards practical lifestyle has driven the development of ready-to-drink (RTD) coffee products.
E SIBERE SIBER Kekuatan utama berupa pengakuan merek, kualitas produk, dan jaringan distribusi harus difokuskan pada peningkatan internal. Sedangkan digitalisasi yangKekuatan utama berupa pengakuan merek, kualitas produk, dan jaringan distribusi harus difokuskan pada peningkatan internal. Sedangkan digitalisasi yang
UNNESUNNES Indikator tertinggi meliputi kemampuan komunikasi, penggunaan teknologi dalam mencari dan menyelesaikan materi kuliah, kedisiplinan, sikap sopan, sertaIndikator tertinggi meliputi kemampuan komunikasi, penggunaan teknologi dalam mencari dan menyelesaikan materi kuliah, kedisiplinan, sikap sopan, serta