Publisher

SCADINDEPENDENTSCADINDEPENDENT

Journal Jurnal Ilmiah PeuradeunJurnal Ilmiah Peuradeun Abstract

Multikulturalisme sebagai pendekatan dominan untuk mengelola keberagaman di Inggris telah dipertanyakan oleh para politisi, pemimpin komunitas, dan akademisi dalam beberapa tahun terakhir. Makalah ini melaporkan wawancara tentang multikulturalisme, kohesi sosial, dan arah kebijakan masa depan dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam perdebatan ini, termasuk anggota Komite Pemilihan Urusan Dalam Negeri, penulis laporan-laporan utama, para ahli, peneliti, dan akademisi. Sikap yang diungkapkan saat mendiskusikan arah kebijakan secara keseluruhan tidak sesuai dengan dimensi tradisional politik Inggris di kiri-tengah-kanan, tetapi dalam banyak kasus menunjukkan ketidaknyamanan dengan efek tersegregasi yang diasumsikan dari kebijakan saat ini. Namun, ketika isu-isu spesifik (hukum syariah, sekolah berbasis iman, kode pakaian/pola diet, perwakilan politik) dipertimbangkan, sudut pandang sebagian besar narasumber lebih pragmatis. Relatif sedikit yang menganjurkan kebijakan kuat untuk memberlakukan nilai-nilai Inggris atau bergerak dengan tegas menjauh dari sikap multikulturalisme umum. Transisi yang paling banyak didukung adalah dari multikulturalisme yang lebih kuat ke yang lebih lemah, daripada dari multikulturalisme ke pendekatan yang berbeda terhadap keberagaman.

Conclusion

Pandangan umum tentang multikulturalisme di antara anggota komunitas kebijakan yang diwawancarai menunjukkan penerimaan luas terhadap nilai penghormatan terhadap komunitas yang beragam, disertai dengan ketidakpuasan terhadap aspek segregatif dari kebijakan yang ada saat ini dan keinginan kuat untuk perubahan di antara hampir semua komentator.Gagasan tentang bagaimana kebijakan harus berkembang tampaknya tidak dapat dipisahkan dari kerangka kerja kiri-tengah-kanan yang tradisional, tetapi menunjukkan beberapa perpecahan antara mereka yang berpikir dalam istilah intervensi dari atas untuk memberlakukan budaya yang lebih kohesif dan unitari, dan mereka yang lebih memperhatikan proses antarbudaya yang berlanjut di antara kelompok-kelompok masyarakat.

Future Research

Dalam konteks hasil penelitian ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana kebijakan publik dapat lebih memfasilitasi interaksi budaya antar kelompok yang berbeda. Pertanyaan yang perlu diteliti adalah: bagaimana dapat dibuat program-program yang mendorong dialog antar komunitas untuk menciptakan rasa saling pengertian dan mengurangi ketegangan yang ada? Penelitian tentang dampak pendidikan multikultural dalam menciptakan rasa kebersamaan di kalangan generasi muda juga perlu dilakukan. Selain itu, studi lebih lanjut tentang efektivitas kebijakan yang ada dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan identitas nasional, serta dampak positif dari pergeseran menuju multiculturalisme yang lebih lemah, perlu untuk dikembangkan guna mendukung kebijaksanaan yang inklusif.

Metadata

File size	262.42 KB
Pages	18
DMCA	ReportReport