UNSUNS

BESTUURBESTUUR

Pertambahan jumlah sengketa investasi menunjukkan munculnya isu yang semakin kompleks dan kontroversial dalam praktik arbitrase. Namun, ketentuan-ketentuan International Centre for the Settlement of Investment Disputes (ICSID) tidak sepenuhnya menyelesaikan permasalahan dalam proses arbitrase. Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana kekuasaan tribun ICSID untuk mempertimbangkan kembali (reconsideration) secara inheren dapat dilaksanakan untuk “mengisi kekosongan dalam proses arbitrase. Studi ini menyimpulkan bahwa kekuasaan tersebut dapat ditegakkan berdasarkan Pasal 44 Konvensi ICSID, yang memutuskan pertanyaan yang diajukan kepada tribun apabila belum diatur dalam Konvensi ICSID. Kedua, dalam melengkapi penelitian ini, redaksi Pasal 19 Aturan Arbitrase memberikan ketentuan serupa bagi tribun apabila terdapat kekosongan dalam tata laksana persidangan. Ketiga, berdasarkan Pasal 38 ayat (2) Aturan Arbitrase, tribun dapat melaksanakan kewenangan reconsideration ketika menemukan fakta baru yang secara krusial memengaruhi hasil perkara.

Kesimpulannya, kekuasaan inheren tribun ICSID untuk mempertimbangkan kembali dapat dilaksanakan guna mengisi kekosongan dalam proses arbitrase, terutama berdasar Pasal 44 Konvensi ICSID, Pasal 19 dan Pasal 38 ayat (2) Aturan Arbitrase.Meskipun demikian, penerapan ketentuan tersebut tidak mudah karena tribun sering menolak permohonan reconsideration dengan alasan keputusan pra-penghargaan bersifat res judicata dan hanya dapat direvisi melalui mekanisme pasca-putusan.Oleh karena itu, perlu disusun aturan khusus terkait kewenangan reconsideration untuk memberikan pedoman yang jelas bagi tribun.

Penelitian lanjutan dapat diarahkan pertama-tama untuk melakukan studi empiris yang mendalam tentang frekuensi, konteks, dan hasil permohonan reconsideration dalam berbagai putusan pra-penghargaan ICSID. Melalui pengumpulan data statistik dan analisis kualitatif, penelitian ini dapat mengungkap pola-pola alasan yang paling sering diajukan serta faktor spesifik yang mempengaruhi keputusan tribun dalam menerima atau menolak permohonan tersebut. Kedua, penelitian komparatif lintas-yuridiksi perlu dikembangkan untuk membandingkan praktik dan norma inherent reconsideration di berbagai forum arbitrase internasional lain seperti UNCITRAL, PCA, ataupun NAFTA, sehingga dapat diidentifikasi prinsip-prinsip umum dan perbedaan penting yang mendasari kebijakan yuridiksi dalam menanggapi lacunae prosedural. Hasil studi ini akan menjadi dasar bagi perumusan pedoman atau best practices yang lebih universal dan kontekstual. Ketiga, sebuah penelitian konseptual dan eksperimental perlu merancang, menyusun, dan menguji prototipe ketentuan model mengenai mekanisme reconsideration—meliputi syarat objektif, batas cakupan, serta prosedur penerapannya—dalam simulasi studi kasus dan diskusi mendalam bersama arbitrator, pihak investor, dan wakil negara. Dengan pendekatan multidimensional ini, penelitian lanjutan tidak hanya akan mengisi kekosongan konseptual tetapi juga memberikan rekomendasi aturan konkret yang dapat meningkatkan keseimbangan antara prinsip finality dan correctness serta mendukung kepastian hukum dalam praktik arbitrase ICSID.

  1. Procedure before the European Union Civil Service Tribunal: Specific aspects - ScienceDirect. procedure... doi.org/10.1016/j.icj.2016.05.002Procedure before the European Union Civil Service Tribunal Specific aspects ScienceDirect procedure doi 10 1016 j icj 2016 05 002
  2. Inter-states water disputes in India: an analysis of the settlement process - ScienceDirect. inter states... doi.org/10.1016/S1366-7017(02)00030-2Inter states water disputes in India an analysis of the settlement process ScienceDirect inter states doi 10 1016 S1366 7017 02 00030 2
  3. Are arbitrators biased in ICSID arbitration? A dynamic perspective - ScienceDirect. arbitrators biased... doi.org/10.1016/j.irle.2021.105980Are arbitrators biased in ICSID arbitration A dynamic perspective ScienceDirect arbitrators biased doi 10 1016 j irle 2021 105980
  4. A Tailor-Made Legal Suit: The Actual Scope, Power, and Functioning of NAFTA Chapter 11’s Rules... doi.org/10.20999/nam.2016.a001A Tailor Made Legal Suit The Actual Scope Power and Functioning of NAFTA Chapter 11Aos Rules doi 10 20999 nam 2016 a001
  5. El valor jurídico de los prerrequisitos de arbitraje en el derecho internacional de inversión... doi.org/10.1016/j.amdi.2015.06.004El valor jurydico de los prerrequisitos de arbitraje en el derecho internacional de inversiyn doi 10 1016 j amdi 2015 06 004
  1. #tribunal decision rachel#tribunal decision rachel
File size375.28 KB
Pages12
DMCAReportReport

ads-block-test