UNIDAUNIDA
Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)Indonesian Journal of Applied Research (IJAR)Pengembangan pariwisata menjadi prioritas nasional di Indonesia, sebagaimana dijelaskan dalam Master Plan Pengembangan Pariwisata Nasional 2010–2025. Labuan Bajo, yang ditetapkan sebagai salah satu destinasi Bali Baru, diprioritaskan karena kekayaan keanekaragaman hayati laut dan potensi pariwisatanya yang tinggi. Studi ini meneliti faktor-faktor kunci yang mempengaruhi pengembangan ekonomi pariwisata berbasis laut yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Data primer dikumpulkan melalui Focus Group Discussions (FGDs) dengan metode World Café, melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Data dianalisis menggunakan metode Matrix of Cross Impact Multiplications Applied to a Classification (MICMAC), yang memetakan hubungan antar variabel. Analisis ini mengidentifikasi lima faktor penggerak utama: partisipasi, infrastruktur, regulasi, pengembangan sumber daya manusia, serta pelatihan dan pendidikan. Temuan ini memberikan wawasan strategis untuk memandu pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam mengembangkan strategi pariwisata yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk Labuan Bajo.
Studi ini mengidentifikasi dan menganalisis 12 variabel kunci yang mempengaruhi pengembangan ekonomi pariwisata berbasis laut di Labuan Bajo menggunakan metode MICMAC.Analisis menunjukkan bahwa partisipasi, infrastruktur, regulasi, pengembangan sumber daya manusia, serta pelatihan dan pendidikan merupakan faktor penggerak utama dalam sistem.Interaksi antara infrastruktur dan pendapatan serta partisipasi dan pendapatan menjadi yang paling kuat, menekankan peran penting investasi fisik dan pemberdayaan komunitas dalam meningkatkan hasil ekonomi.Langkah selanjutnya bagi pembuat kebijakan adalah merancang mekanisme tata kelola multilevel yang partisipatif, fleksibel, dan adaptif terhadap perubahan kondisi sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Penelitian lanjutan dapat difokuskan pada eksplorasi lebih mendalam mengenai dampak pariwisata terhadap konservasi lingkungan di Labuan Bajo, termasuk bagaimana kebijakan pariwisata dapat dirancang untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut. Selain itu, penelitian dapat mengembangkan model partisipasi masyarakat yang lebih inklusif, dengan memperhatikan dinamika sosial dan kultural lokal. Terakhir, studi tentang integrasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam pengelolaan destinasi pariwisata dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman wisatawan, sekaligus memastikan aksesibilitas teknologi bagi masyarakat setempat.
- Local Residents’ Attitude toward Sustainable Rural Tourism Development. local residents attitude... doi.org/10.3390/su8010100Local ResidentsAo Attitude toward Sustainable Rural Tourism Development local residents attitude doi 10 3390 su8010100
- Key Factors of Marine-Based Tourism Economy in Labuan Bajo, Indonesia | Indonesian Journal of Applied... doi.org/10.30997/ijar.v6i2.652Key Factors of Marine Based Tourism Economy in Labuan Bajo Indonesia Indonesian Journal of Applied doi 10 30997 ijar v6i2 652
- Impact of Investment in Tourism Infrastructure Development on Attracting International Visitors: A Nonlinear... mdpi.com/2227-7099/9/3/131Impact of Investment in Tourism Infrastructure Development on Attracting International Visitors A Nonlinear mdpi 2227 7099 9 3 131
- Brand Equity of a Tourist Destination. brand equity tourist destination next article journal factors... doi.org/10.3390/su10020431Brand Equity of a Tourist Destination brand equity tourist destination next article journal factors doi 10 3390 su10020431
| File size | 828.12 KB |
| Pages | 17 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
PNBPNB Saran yang dapat diberikan adalah memberikan informasi yang lebih jelas mengenai lokasi di setiap bagian Front Office seperti lobi dan villa. KualitasSaran yang dapat diberikan adalah memberikan informasi yang lebih jelas mengenai lokasi di setiap bagian Front Office seperti lobi dan villa. Kualitas
KEMENDAGRIKEMENDAGRI Ketidakhadiran otoritas pengelola warisan yang formal dan dominasi aspek fisik atas dimensi sosial-budaya menjadi hambatan untuk mencapai inklusivitasKetidakhadiran otoritas pengelola warisan yang formal dan dominasi aspek fisik atas dimensi sosial-budaya menjadi hambatan untuk mencapai inklusivitas
IRPIIRPI Platform ini terutama menargetkan acara korporat, termasuk lokakarya, peluncuran produk, dan rapat bisnis. Misalnya, sistem ini berhasil diterapkan selamaPlatform ini terutama menargetkan acara korporat, termasuk lokakarya, peluncuran produk, dan rapat bisnis. Misalnya, sistem ini berhasil diterapkan selama
UNILAUNILA Untuk memahami sejauh mana kemitraan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan kawasan hutan, pendekatan triangulasi yang mencakup pengumpulan dataUntuk memahami sejauh mana kemitraan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan kawasan hutan, pendekatan triangulasi yang mencakup pengumpulan data
Useful /
UIMANDIRIUIMANDIRI Hasil menunjukkan bahwa pemimpin adaptif harus memiliki visi jelas, fleksibilitas, keterampilan komunikasi yang kuat, serta keberanian dalam mengambilHasil menunjukkan bahwa pemimpin adaptif harus memiliki visi jelas, fleksibilitas, keterampilan komunikasi yang kuat, serta keberanian dalam mengambil
JOURNAL IASSSFJOURNAL IASSSF Amid rising energy demands and limited renewable energy utilization in the region, this research addresses the need for sustainable electricity solutions.Amid rising energy demands and limited renewable energy utilization in the region, this research addresses the need for sustainable electricity solutions.
JOURNAL IASSSFJOURNAL IASSSF Sebaliknya, wilayah seperti Uni Eropa, China, dan Finlandia mengoperasikan kerangka kerja ekonomi menyeluruh dengan target mengikat, mekanisme pembiayaanSebaliknya, wilayah seperti Uni Eropa, China, dan Finlandia mengoperasikan kerangka kerja ekonomi menyeluruh dengan target mengikat, mekanisme pembiayaan
UNILAUNILA ) tergolong kayu dengan kelas keawetan rendah (kelas IV–V), sehingga memerlukan pengawetan untuk melindungi dari serangan organisme perusak. Salah satu) tergolong kayu dengan kelas keawetan rendah (kelas IV–V), sehingga memerlukan pengawetan untuk melindungi dari serangan organisme perusak. Salah satu