KEMENDAGRIKEMENDAGRI

Jurnal Bina PrajaJurnal Bina Praja

Area Kayutangan di Kota Malang memiliki nilai sejarah, sosial-budaya, dan ekonomi, diakui sebagai kawasan warisan dengan daya tarik unik. Namun, modernisasi yang berlebihan, terutama yang dipicu oleh sektor swasta, mulai mengikis keberadaan bangunan warisan dan nilai lokal, yang menjadi tantangan signifikan bagi pelestarian warisan. Sebagai tanggapan, Pemerintah Kota Malang telah menerapkan kebijakan yang fokus pada pelestarian dan pengembangan, termasuk pengurangan kawasan kumuh, revitalisasi infrastruktur, dan pertumbuhan pariwisata lokal. Meskipun upaya ini dilakukan, masih terdapat kesenjangan dalam pengelolaan keberlanjutan nilai-nilai warisan di tengah tekanan modernisasi. Penelitian ini mengeksplorasi implementasi kebijakan pengembangan Kawasan Warisan Kayutangan melalui kerangka kebijakan Grindle (2017), yang berfokus pada konten dan hasil kebijakan. Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan, termasuk wawancara semi-terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan pengkodean kualitatif, yang melibatkan pengumpulan, kategorisasi, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa meskipun kebijakan telah menghasilkan dampak positif seperti pengurangan kawasan kumuh, perbaikan infrastruktur, peningkatan UMKM, peningkatan jumlah pengunjung, dan pelestarian sejarah, tantangan untuk keberlanjutan muncul. Tantangan-tantangan ini termasuk modernisasi yang tidak selaras dengan tema warisan dan kurangnya regulasi yang jelas mengenai desain visual, yang merusak branding warisan kawasan tersebut. Ketidakadaan otoritas pengelola yang khusus dan koordinasi yang lemah antara lembaga pemerintah setempat juga menghambat intervensi yang efektif. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperkuat regulasi dengan membentuk otoritas pengelolaan kawasan warisan yang khusus dan memperluas dampak kebijakan untuk memastikan keberlanjutan pengembangan jangka panjang dan distribusi manfaat yang lebih adil.

Implementasi kebijakan pembangunan Kawasan Warisan Kayutangan di Kota Malang menunjukkan hasil yang signifikan dalam mentransformasi area tersebut, baik dari segi konten kebijakan maupun hasil yang dihasilkan.Kebijakan ini mencerminkan pergeseran paradigma dari konservasi pasif menjadi revitalisasi aktif yang berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.Ketidakhadiran otoritas pengelola warisan yang formal dan dominasi aspek fisik atas dimensi sosial-budaya menjadi hambatan untuk mencapai inklusivitas jangka panjang.Berbagi keuntungan berbasis masyarakat yang dilaksanakan oleh Pokdarwis mencerminkan penerapan prinsip ekonomi berbagi lokal.Namun, upaya ini belum sepenuhnya sistematis dan berisiko dalam konsentrasi keuntungan di tangan elit.Temuan penelitian ini menunjukkan pentingnya tata kelola kolaboratif dan pendekatan perencanaan partisipatif dalam mengelola transformasi kompleks area warisan.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana mekanisme kolaboratif dapat ditingkatkan untuk melibatkan lebih banyak suara masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pengembangan area warisan, serta menganalisis bagaimana pendekatan berbasis komunitas dapat memperkuat partisipasi aktif dalam pelestarian warisan. Selain itu, bagaimana kearifan lokal dapat lebih diintegrasikan ke dalam kebijakan pengembangan untuk menjaga nilai-nilai budaya yang ada dan bagaimana dampak sosial serta lingkungan dari wisata dapat dikelola dengan lebih efektif, menjadi tema penting untuk diteliti. Dalam konteks ini, bagaimana meningkatkan regulasi desain visual untuk mendukung identitas kawasan warisan juga perlu diperdalam agar tidak terjadi komersialisasi yang berlebihan.

  1. Considering urban regeneration policy support: Perceived collaborative governance in cultural heritage-led... sciencedirect.com/science/article/pii/S0197397523001819?via=ihubConsidering urban regeneration policy support Perceived collaborative governance in cultural heritage led sciencedirect science article pii S0197397523001819 via ihub
  2. Strategi Diversifikasi Produk Wisata untuk Menarik Minat Kunjungan Wisatawan di Desa Celuk, Kabupaten... doi.org/10.24843/JDEPAR.2020.v08.i01.p09Strategi Diversifikasi Produk Wisata untuk Menarik Minat Kunjungan Wisatawan di Desa Celuk Kabupaten doi 10 24843 JDEPAR 2020 v08 i01 p09
  3. Elements and Factors of Building Facade Changes in the Pecinan Area of Petudungan Street Semarang City... ojs.um-palembang.ac.id/index.php/arsir/article/view/121Elements and Factors of Building Facade Changes in the Pecinan Area of Petudungan Street Semarang City ojs um palembang ac index php arsir article view 121
  4. PENGEMBANGAN MASYARAKAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA WISATA ADAT NGADAS, PONCOKUSUMO, KABUPATEN MALANG... ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/26135PENGEMBANGAN MASYARAKAT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA WISATA ADAT NGADAS PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG ejournal unib ac jsn article view 26135
File size844.01 KB
Pages16
DMCAReportReport

ads-block-test