UNUDUNUD

Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)Jurnal Kajian Bali (Journal of Bali Studies)

Dalam artikel ini, penulis mengkritisi kategori konseptual “religion, “agama, “dharma, dan “Hinduism untuk menyelidiki proses dan konteks yang menyebabkan agama Bali dipahami sebagai agama Hindu. Setelah meneliti bagaimana kata serapan Sanskerta “agama di Indonesia menjadi penunjuk konsepsi Islam tentang “religion, penulis menilai kesamaan antara konstruksi Neo‑Hinduisme India dan interpretasi agama Bali sebagai agama Hindu. Secara khusus, penulis memperhatikan kontroversi yang memecah belah intelektual Bali mengenai penamaan yang tepat bagi agama mereka, yang mengungkap konflik kronis antara pihak yang ingin mempertahankan kekhasan praktik ritual adat serta pihak yang berupaya mereformasi agama Bali agar sesuai dengan pemahaman mereka tentang Hinduisme.

Kesimpulannya, upaya elit Bali untuk “Hinduisasi dan “Indonesia‑isasi agama mereka pada awalnya berujung pada proses “re‑Balinisasi, yaitu upaya mengembalikan identitas keunikan agama Bali yang terdistorsi oleh pengaruh Neo‑Hinduisme transnasional.Meskipun strategi ini berhasil menahan proselytisme Islam dan Kristen, ia menimbulkan penolakan terhadap akar tradisional serta praktik Tantrik yang menjadi bagian integral dari warisan budaya Bali.Pada era Reformasi, kebangkitan kembali agama Hindu Bali dapat dipandang sebagai usaha menegaskan kembali makna asli “agama yang tidak terpecah antara adat dan agama, dengan Parisada Dharma Hindu Bali merebut kembali otoritas penetapan identitas religius.

Penelitian selanjutnya dapat secara mendalam meneliti cara komunitas Bali kontemporer menafsirkan kembali agama Hindu dalam kaitannya dengan adat pasca‑Era Reformasi, dengan menelusuri perubahan makna istilah agama di antara generasi yang berbeda serta implikasinya terhadap praktik keagamaan lokal. Sebuah studi komparatif yang membandingkan gerakan reformasi Neo‑Hindu di Bali dengan gerakan serupa di India dapat mengungkap sejauh mana pengaruh transnasional memengaruhi strategi adaptasi lokal, perbedaan dalam wacana identitas religius, serta dampaknya terhadap legitimasi agama di tingkat regional. Selanjutnya, penting untuk menyelidiki peran media digital—seperti media sosial, blog, dan platform video—dalam membentuk persepsi identitas Hindu Bali di kalangan pemuda, khususnya bagaimana konten online memediasi dialog antara tradisi ritual adat dan modernitas global serta mempengaruhi proses pembentukan komunitas virtual yang mengadvokasi reinterpretasi agama. Dengan menggabungkan pendekatan etnografi, analisis wacana, dan studi media, penelitian‑penelitian ini diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang dinamika re‑Balinisasi, interaksi kompleks antara agama dan adat, serta evolusi identitas keagamaan dalam konteks perubahan sosial‑kultural Indonesia masa kini.

  1. #agama hindu#agama hindu
  2. #budaya bali#budaya bali
File size1.3 MB
Pages28
DMCAReportReport

ads-block-test