UHNSUGRIWAUHNSUGRIWA

Journal Informatics NiveditaJournal Informatics Nivedita

Risiko teknologi informasi dapat berdampak pada keamanan data, privasi, dan operasional organisasi, termasuk di Perguruan Tinggi XYZ, menghadirkan tantangan dalam pengelolaan risiko dan keamanan layanan TI. Penelitian ini mengidentifikasi permasalahan terkait manajemen risiko TI yang tidak terdokumentasi secara sistematis di UPT TIK Perguruan Tinggi XYZ. Framework COBIT 2019 dipilih karena menyediakan pendekatan terstruktur untuk mengevaluasi pengelolaan risiko (APO12) dan keamanan informasi (APO13). Framework ini relevan untuk organisasi pendidikan tinggi yang menghadapi tantangan dalam tata kelola TI. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penerapan manajemen risiko TI di UPT TIK Perguruan Tinggi XYZ berdasarkan framework COBIT 2019, dengan fokus pada domain APO12 (Manage Risk) dan APO13 (Manage Security). Metodologi penelitian mencakup observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner untuk menilai tingkat kesiapan institusi dalam mengidentifikasi, mengelola, dan mengatasi risiko TI. Hasil evaluasi dari perhitungan capability menunjukkan bahwa tingkat kemampuan pada domain APO12 dan APO13 berada di level 1, di mana proses manajemen risiko dan keamanan informasi masih dilakukan secara ad-hoc tanpa dokumentasi yang sistematis. Untuk mencapai level 2, diperlukan pengorganisasian dan dokumentasi formal terhadap kebijakan dan prosedur terkait, serta implementasi langkah-langkah strategis yang direkomendasikan.

Berdasarkan hasil penelitian evaluasi manajemen risiko teknologi informasi di UPT TIK Perguruan Tinggi XYZ, diperoleh kesimpulan bahwa implementasi manajemen risiko TI di UPT TIK Perguruan Tinggi XYZ belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ada dalam framework COBIT 2019.Pertama, APO12 (Managed Risk) berada pada level 1, di mana aktivitas manajemen risiko TI masih dilakukan secara intuitif dan tidak terdokumentasi secara sistematis.Kedua, APO13 (Managed Security) juga berada pada level 1, di mana langkah-langkah pengelolaan keamanan informasi bersifat ad hoc dan tidak terorganisasi dengan baik.Penelitian ini berhasil mengidentifikasi beberapa area yang memerlukan perbaikan dan penguatan, termasuk penyusunan kebijakan dan prosedur formal yang relevan dengan manajemen risiko TI dan keamanan informasi.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana penerapan teknologi terbaru dapat meningkatkan efisiensi manajemen risiko TI di Perguruan Tinggi XYZ. Selain itu, fokus pada pengembangan program pelatihan untuk staf dan mahasiswa agar mereka lebih sadar akan manajemen risiko dapat menjadi langkah penting untuk memperkuat keamanan informasi. Penelitian juga dapat membahas implementasi sistem otomatisasi dalam manajemen risiko, yang dapat membantu mendokumentasikan dan menganalisis data risiko secara lebih efektif.

  1. #mahasiswa program studi#mahasiswa program studi
  2. #mahasiswa program studi#mahasiswa program studi
File size288.32 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test