KKPKKP

Pengulangan seleksi untuk meningkatkan trait pertumbuhan pada ikan bakul barit (Pangasianodon hypophthalmus) memerlukan data performa genetik. Penelitian ini bertujuan menilai performa genetik dari populasi bakul barit generasi keempat yang berasal dari program selective breeding. Lima periode 50 ikan masing‑masing per generasi (G‑0 hingga G‑1) dianalisis menggunakan lima loci mikrosatelit (Pg‑1, Pg‑2, Pg‑3, Pg‑13, Pg‑14). Data allele dimodelkan dengan Microsoft Excel, Arlequin, dan FSTAT. Hasil menunjukkan terdapat 31,5 allele secara total, dengan jumlah allele per locus berkisar 4–7. Masalah nilai heterozigositas menunjukkan penurunan variabilitas genetik, sementara 57,10 % variasi berasal dari individu dalam populasi. Locus‑locus Pg‑2 (194 bp), Pg‑13 (227 bp, 229 bp) dan Pg‑14 (279 bp) menunjukkan frekuensi allele meningkat seiring generasi. Sebuah dendrogram neighborhood joining konstruksi melalui perangkat MEGA7 memunculkan hubungan ketat antara generasi pendiri dengan G‑0 dan antara G‑1 dengan G‑2. Temuan menunjukkan aktivitas seleksi memberikan dampak sangat signifikan terhadap peningkatan performa genetik populasi bakul barit.

Model seleksi menimbulkan depresi inbreeding di keempat generasi dan mengurangi variabilitas genetik, khususnya pada generasi G‑1 dan G‑2.Sebagian besar variasi genetik (57,10 %) berasal dari individu dalam populasi, sedangkan variasi antara populasi hanya 13,61 %.Jarak genetik antargenerasi meningkat berurut seleksi, mencerminkan dampak seleksi yang signifikan terhadap struktur genetik populasi.

1. Menyelidiki hubungan langsung antara alel pada loci mikrosatelit tertentu (misalnya Pg‑2 194 bp, Pg‑13 227 bp dan Pg‑14 279 bp) dengan rasio pertumbuhan bakul barit menggunakan analisis asosiasi gen‑karakteristik pada generasi selanjutnya, sehingga dapat mengidentifikasi marker yang kuat sebagai target seleksi.. 2. Melakukan monitoring jangka panjang (lebih dari sepuluh generasi) terhadap keragaman genetik dan tingkat inbreeding melalui survei 20 kali pencampuran dan perhitungan FIS, guna mengevaluasi akumulasi dampak program breeding dan merancang strategi manipulasi stok (misalnya meningkatkan siklus pemilihan dan mengekencangkan manajemen broodstock) untuk menjaga heterozigositas.. 3. Mengembangkan protokol seleksi berbasis marker‑assistant selection yang menggabungkan beberapa loci mikrosatelit polimorfik, memperbandingkan efisiensi peningkatan performa relatif (gain) dan kelangsungan genetik, dan menilai nilai ekonomisnya dibandingkan metode seleksi tradisional.

  1. #variasi genetik#variasi genetik
File size58.28 KB
Pages5
DMCAReportReport

ads-block-test