KPUKPU

Thesis on Electoral GovernanceThesis on Electoral Governance

Penelitian ini mengkaji bagaimana penyelenggaraan pemilihan umum di daerah bencana dapat dilakukan dengan efektif, dengan menggunakan studi kasus erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara selama Pemilu 2014. Melalui metode deskriptif kualitatif berbasis studi kasus, penelitian ini mengidentifikasi permasalahan utama dalam tahapan pendataan pemilih, kampanye, logistik serta pemungutan dan penghitungan suara yang dipengaruhi oleh kondisi bencana. Penelitian ini kemudian mengusulkan desain penyelenggaraan pemilu yang adaptif melalui lima aspek penting, yakni regulasi, alokasi sumber daya, manajemen internal, sinergitas stakeholders, serta sistem informasi dan komunikasi, guna memastikan pemilu tetap berlangsung dengan legitimasi dan keselamatan pemilih.

Tata kelola pemilu di daerah bencana memerlukan perpaduan antara kemampuan manajerial pemilu dan bencana, yang adaptif terhadap situasi, melibatkan komitmen bersama antar stakeholders, serta membutuhkan penambahan alokasi sumber daya dalam jenis tertentu untuk mengantisipasi risiko fisik-politik.Desain penyelenggaraan pemilu di daerah bencana yang diajukan mencakup penguatan kapasitas penyelenggara dan diskresi regulasi khusus agar regulasi normal tidak dapat sepenuhnya diterapkan untuk menghindari pengabaian hak-hak pemilih dan peserta pemilu.Perlu dilakukan negosiasi terhadap ketentuan normal demi keselamatan manusia, serta pengembangan desain pemilu tanggap bencana secara bertahap melalui undang-undang untuk mengatur banyak pihak terlibat.

Dalam rangka mengeksplorasi alternatif baru untuk memperbaiki penyelenggaraan pemilihan umum di daerah yang sering dilanda bencana seperti Indonesia, penelitian lanjutan dapat difokuskan pada pengembangan teknologi digital untuk memfasilitasi pendataan dan verifikasi pemilih secara real-time, tanpa bergantung pada lokasi fisik yang terbatas risiko ketidakstabilan akibat bencana, sehingga dapat mengurangi masalah fluktuasi data dan aksesibilitas pemilih. Selain itu, studi komparatif antar negara dengan risiko bencana tinggi seperti Filipina atau Jepang bisa dilakukan untuk mengidentifikasi model penyelenggaraan pemilu yang lebih fleksibel, termasuk penerapan pemungutan suara daring yang aman atau pemindahan lokasi TPS berbasis data cuaca dan seismik, sehingga dapat memberikan wawasan praktis untuk adaptasi di Indonesia. Penelitian ketiga bisa mengevaluasi dampak regulasi khusus yang diusulkan sebelumnya terhadap partisipasi pemilih berkebutuhan khusus atau terdampak langsung bencana, melalui simulasi skenario erupsi vulkanik atau gempa, untuk mengukur efektivitas desain tersebut dalam menjaga hak politik, mengurangi risiko penundaan pemilu, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokratis di tengah tantangan bencana.

  1. #masyarakat tim pkm#masyarakat tim pkm
Read online
File size661.04 KB
Pages37
Short Linkhttps://juris.id/p-1xb
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test