SPPSPP

Perawat Mengabdi (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)Perawat Mengabdi (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)

Gangguan halusinasi masih menjadi masalah serius di dunia saat ini, jumlah penderita gangguan halusinasi meningkat setiap tahunnya di berbagai belahan dunia. Gangguan halusinasi merupakan gangguan persepsi yang melibatkan persepsi seseorang tentang sesuatu yang tidak pernah terjadi/tidak nyata. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan satu dari beberapa jenis terapi modalitas yang digunakan sebagai upaya untuk memfasilitasi psikoterapis dan perawat. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori terhadap perilaku pasien halusinasi. Pada pengabdian masyarakat ini, kami melakukan dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Populasi pada pengabdian masyarakat ini diikuti sebanyak 20 orang yang memiliki perilaku halusinasi. Skor rata-rata perilaku pre intervensi dengan 10 orang (50%) menjawab dengan benar mengenai definisi dari halusinasi, sedangkan skor rata-rata post intervensi yaitu dengan 20 orang (100%) menjawab dengan benar tentang beberapa gejala dan kekambuhan halusinasi. Hasil analisis didapatkan ada pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi sensori terhadap perilaku pasien halusinasi. Terdapat pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi sensori terhadap perilaku pasien halusinasi di Desa Pekutan Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Pendidikan Kesehatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi yang dilakukan di wilayah Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, berjalan dengan baik.Sebanyak 20 peserta hadir dan aktif mengikuti kegiatan pengabdian hingga selesai.Hasil pengabdian menunjukkan 100% peserta paham tentang pencegahan atau Pendidikan Kesehatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi.Maka Pendidikan Kesehatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo.Kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa berhasil dan efektif dalam memberikan Pendidikan Kesehatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi.

Berdasarkan latar belakang kegiatan yang menunjukkan peningkatan kasus halusinasi di berbagai daerah dan efektivitas terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori melalui metode ceramah dan diskusi, serta hasil yang menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dari 50% menjadi 100% tanpa menyebutkan keterbatasan spesifik, maka saran penelitian lanjutan yang baru dapat dikembangkan dengan mengeksplorasi bagaimana pengukuran dampak jangka panjang terapi ini terhadap pengurangan perilaku halusinasi pada lansia di desa-desa lain di Jawa Tengah. Selain itu, penelitian bisa dilakukan untuk menyelidiki apakah kombinasi terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori dengan intervensi keluarga dapat meningkatkan efektivitas pencegahan kekambuhan halusinasi di kelompok pasien skizofrenia dengan risiko tinggi. Tak kalah penting, studi lanjutan juga dapat mengevaluasi perbandingan antara penggunaan media digital versus metode ceramah tradisional dalam menyampaikan edukasi terapi ini pada populasi pedesaan yang beragam, guna menemukan pendekatan yang paling efisien dan mudah diakses oleh masyarakat awam sehingga dapat membantu mengurangi angka halusinasi secara lebih luas. Dalam konteks ini, perbaikan metode seperti kajian eksperimental dengan kontrol yang ketat dapat dilakukan untuk membuktikan kausalitas pengaruh terapi terhadap perilaku pasien. Lebih lanjut, penelitian juga bisa memperluas fokus pada komorbiditas seperti diabetes atau masalah kesehatan lainnya yang sering terkait dengan gangguan jiwa, sehingga terapi ini bisa diintegrasikan dengan program kesehatan umum. Pada akhirnya, pengembangan model terapi aktivitas kelompok yang melibatkan lebih banyak indra dan durasi yang bervariasi dapat diteliti untuk melihat variasi efektivitas di kalangan usia berbeda. Hal ini akan memberikan wawasan baru tentang bagaimana terapi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik individu di daerah Purworejo dan sekitarnya, mempromosikan kesehatan mental yang lebih baik melalui pendekatan pencegahan dini. Melalui penelitian ini, diyakini bahwa pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap terapi akan menghasilkan rekomendasi praktis yang lebih tepat sasaran.

  1. Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan... doi.org/10.36376/bmj.v9i1.227Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori terhadap kemampuan pasien mengontrol perilaku kekerasan doi 10 36376 bmj v9i1 227
  1. #diabetes mellitus#diabetes mellitus
  2. #pengabdian masyarakat#pengabdian masyarakat
Read online
File size280.41 KB
Pages6
Short Linkhttps://juris.id/p-1qE
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test