SAGITASAGITA

KIRANA : Social Science JournalKIRANA : Social Science Journal

Penggunaan pewarna alami dalam industri tekstil, khususnya di kalangan masyarakat tradisional, semakin mendapatkan perhatian. Salah satu sumber pewarna alami yang banyak digunakan adalah daun tarung (Lantana camara), yang dikenal oleh masyarakat Suku Kajang di Sulawesi Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengelolaan daun tarung sebagai ekstrak pewarna alami untuk sarung, serta dampaknya terhadap keberlanjutan budaya dan ekonomi masyarakat. Melalui pendekatan kualitatif, data diperoleh dari wawancara, observasi, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan ada empat proses pengelolaan daun Tarung yaitu (1). Proses Awal Pengambilan Daun tarung, (2). Proses Pencampuran dan Perendaman, (3). Pewarnaan, dan (4) Fhinising Aplikasi memenung. Selanjutnya ini juga menunjukkan bahwa pengelolaan daun tarung tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan ekonomi masyarakat, tetapi juga melestarikan tradisi pewarnaan alami yang telah ada sejak lama. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pengembangan produk tekstil ramah lingkungan serta mendorong pelestarian budaya lokal.

Pengelolaan daun tarung sebagai ekstrak pewarna alami untuk sarung masyarakat Suku Kajang menunjukkan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian tradisi budaya lokal.Penggunaan daun tarung memberikan dampak positif dari segi ekonomi dan sosial, sekaligus bersifat ramah lingkungan dan non-toksik.Selain itu, praktik ini dapat menjadi model ekonomi kreatif berbasis lingkungan dan mendukung pelestarian budaya melalui dukungan pemerintah serta pihak terkait.

Pertama, perlu penelitian lanjutan mengenai formulasi campuran alami terbaik antara daun tarung, kapur, dan air jeruk nipis untuk menghasilkan warna hitam yang lebih optimal dan konsisten. Kedua, perlu dikaji daya tahan warna dari sarung pewarna alami daun tarung setelah proses pencucian berulang dan paparan sinar matahari dalam jangka panjang dibandingkan dengan pewarna sintetis. Ketiga, perlu dieksplorasi potensi pengembangan desain motif tradisional Suku Kajang dalam proses menenun yang terintegrasi dengan pewarna alami untuk meningkatkan nilai estetika dan daya saing produk di pasar modern. Penelitian-penelitian ini dapat membantu penguatan identitas budaya sekaligus meningkatkan nilai ekonomi produk secara berkelanjutan.

  1. Pemetaan Potensi Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Kearifan Lokal Suku Kajang | Larekeng... doi.org/10.37295/jpdw.v3i2.302Pemetaan Potensi Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Perspektif Kearifan Lokal Suku Kajang Larekeng doi 10 37295 jpdw v3i2 302
  2. The Meaning of Traditional Clothing of the Kajang People, Bulukumba Regency (Ethnographic Study of Communication)... doi.org/10.57096/edunity.v2i6.99The Meaning of Traditional Clothing of the Kajang People Bulukumba Regency Ethnographic Study of Communication doi 10 57096 edunity v2i6 99
  3. Pengelolaan Daun Tarung Sebagai Ekstrak Pewarna Alami Sarung Masyarakat Suku Kajang | KIRANA : Social... ejournal.sagita.or.id/index.php/kirana/article/view/166Pengelolaan Daun Tarung Sebagai Ekstrak Pewarna Alami Sarung Masyarakat Suku Kajang KIRANA Social ejournal sagita index php kirana article view 166
Read online
File size194.56 KB
Pages8
Short Linkhttps://juris.id/p-1oH
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test