UNIKOMUNIKOM

International Journal of Computer in HumanitiesInternational Journal of Computer in Humanities

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengkaji tindak tutur ekspresif dalam film Transformers One. Penelitian ini memfokuskan pada karakter Orion Pax (Optimus Prime) dengan menggunakan teori tindak tutur Searle (1969). Analisis ini mengeksplorasi bagaimana tindak tutur ekspresif menggambarkan penggunaan ekspresi oleh Orion Pax dalam dialog dan interaksi dengan tokoh lainnya, seperti ungkapan rasa terima kasih, keluhan, permintaan maaf, ketakutan, pujian, salam, keyakinan, dan kekecewaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan fokus pada dialog karakter Orion Pax yang menggunakan ekspresi yang berkontribusi terhadap pengembangan karakter dan hubungan interpersonal. Penggunaan tindak tutur ekspresif dalam Transformers One menunjukkan dampaknya terhadap keseluruhan dialog Orion Pax agar lebih ekspresif dan menghubungkan penonton secara lebih dalam. Tindak tutur ekspresif dalam film ini sangat baik dalam memberikan emosi pada dialog karakter Orion Pax, untuk pemahaman yang lebih baik dan koneksi yang lebih mendalam.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tindak tutur ekspresif dan analisis pragmatik jenis-jenis tindak tutur ekspresif yang digunakan dalam dialog merupakan bagian integral dari narasi dan kedalaman ekspresi emosional dalam Transformers One melalui keadaan psikologis yang meliputi rasa terima kasih, keluhan, permintaan maaf, ketakutan, pujian, salam, keyakinan, dan kekecewaan.Tindak tutur ekspresif dalam film ini sangat efektif dalam membangun koneksi antara Orion Pax dan penonton, serta memberikan emosi pada dialog karakter untuk pemahaman yang lebih baik.Penelitian masa depan dapat dilakukan dengan mengeksplorasi tindak tutur ekspresif di berbagai genre dalam adaptasi animasi atau film live-action.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji bagaimana tindak tutur ekspresif mempengaruhi perkembangan karakter dalam serial animasi superhero lainnya, seperti apakah ekspresi emosi dalam dialog dapat menjadi indikator perubahan ideologis seperti yang terjadi pada Orion Pax di Transformers One. Selain itu, studi lanjutan bisa mengeksplorasi perbandingan tindak tutur ekspresif antara film animasi dan live-action dengan mengajukan pertanyaan: bagaimana perbedaan medium (animasi versus hidup) mempengaruhi intensitas emosi yang disampaikan melalui dialog, dan apakah hal ini memperdalam keterlibatan penonton dalam narasi konflik internal. Lebih lanjut, penelitian dapat mengembangkan arah studi tentang dampak kultural tindak tutur ekspresif dengan mempertimbangkan bagaimana ekspresi seperti salam atau pujian dalam film dunia barat, seperti Transformers One, berbeda atau mirip dengan ekspresi dalam film dari budaya timur, untuk memahami pengaruh lingkungan sosial pada perilaku bahasa dalam interaksi antartokoh. Selain itu, untuk menghindari keterbatasan metodologi penelitian ini yang hanya fokus pada satu karakter, studi mendatang bisa memperluas analisis ke karakter antagonistis seperti D-16 untuk menelaah apakah tindak tutur ekspresif turut mencerminkan konflik ideologis yang lebih kompleks. Penelitian lanjutan juga perlu mempertimbangkan data kuantitatif sebagai pendukung analisis kualitatif, seperti menghitung frekuensi ungkapan emosi dalam dialog sepanjang film, sehingga hasilnya lebih kuat dalam menggambarkan pola pragmatik. Dengan mengembangkan saran dari penelitian sebelumnya tentang penggunaan tindak tutur ekspresif dalam film fiksi ilmiah, studi berikutnya dapat mengintegrasikan aspek multimodal, yaitu menggabungkan analisis dialog dengan bahasa tubuh atau musik latar, untuk mengungkap bagaimana elemen non-verbal memperkuat dampak emosi pada penonton. Akhirnya, arah studi yang menarik adalah meneliti bagaimana tindak tutur ekspresif berkontribusi pada penceritaan sosial dalam film animasi, dengan pertanyaan seperti: apakah ekspresi keyakinan dalam dialog dapat mempengaruhi persepsi penonton tentang tema kepemimpinan, mirip dengan transformasi Orion Pax menjadi Optimus Prime. Saat ini, para peneliti bisa mulai dengan film Transformers lainnya atau genre serupa seperti anime Jepang untuk membandingkan bagaimana ekspresi emosi yang berbeda-beda memengaruhi dinamika antarnala. Kata-kata ini mewakili upaya untuk menghasilkan pengetahuan yang baru dalam bidang linguistik pragmatis, di mana pemahaman akar emosi manusia melalui bahasa film dapat memberikan wawasan lebih luas tentang interaksi sosial sehari-hari.

  1. #film animasi#film animasi
  2. #film animasi 3d#film animasi 3d
Read online
File size507.36 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test