UnwahasUnwahas

Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi KlinikJurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama penyebab gangguan jantung. Kepatuhan minum obat bagi pasien penyakit kronis seperti hipertensi sangat penting karena dengan minum obat secara teratur dapat mengontrol tekanan darah pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pasien hipertensi program rujuk balik BPJS di Apotek Kimia Farma (KF) Ponorogo. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional (non eksperimental) dengan pendekatan deskriptif analitik dengan pengambilan sampel secara accidental sampling. Penelitian ini dilakukan di Apotek KF Ponorogo pada bulan Desember 2021-Maret 2022. Kriteria inklusi adalah pasien hipertensi dengan program rujuk balik BPJS di apotek tersebut, tidak memiliki penyakit penyerta, telah menjalani pengobatan minimal 1 bulan, dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi adalah tuna rungu, hamil, tidak bisa membaca dan menulis, pengambilan obat yang diwakilkan. Pengambilan data menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale 8 (MMAS-8). Data yang diperoleh diuji Chi-square. Total responden berjumlah 184 dengan persentasi perempuan 59,20% dan laki-laki 40,80%. Responden yang memiliki tekanan darah terkontrol 65,80% sedangkan tidak terkontrol 34,20%. Sejumlah 34,90% responden dengan tekanan darah tidak terkontrol memiliki kepatuhan minum obat antihipertensi yang rendah. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat adalah tekanan darah (p=0,00). Responden yang memiliki kepatuhan minum obat antihipertensi yang tinggi cenderung memiliki tekanan darah yang terkontrol. Faktor jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, lama waktu menderita hipertensi dan jumlah obat tidak mempengaruhi kepatuhan minum obat (p>0,05).

Jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan, lama waktu menderita hipertensi, dan jumlah obat tidak memiliki hubungan signifikan terhadap tingkat kepatuhan minum obat pasien.Faktor tekanan darah memiliki hubungan signifikan terhadap kepatuhan minum obat dengan p-value 0,00 (p < 0,05).

Untuk menaikkan kepatuhan minum obat hipertensi, perlu dipelajari apakah edukasi visual berulang lewat video pendek di WhatsApp bisa membuat pasien PRB lebih ingat dan tertarik minum obat secara rutin. Selanjutnya, bisa diuji apakah pendampingan tenaga kesehatan berupa telepon atau SMS mingguan efektif menurunkan tekanan darah pasien yang selama ini non-patuh. Terakhir, menarik untuk diteliti apakah penggunaan pil kombinasi sekali minum sehari lebih praktis dan meningkatkan kepatuhan dibanding pil tunggal yang diminum berkali-kali, karena temuan ini bisa membantu apotek dan BPJS merancang program yang lebih ramah pasien.

  1. #darah pasien#darah pasien
  2. #darah pasien hipertensi#darah pasien hipertensi
Read online
File size495.71 KB
Pages8
DMCAReport

Related /

ads-block-test