HTPHTP
Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health)Prevalensi obesitas di Kota Pekanbaru remaja usia 16-18 tahun pada 2018 sebesar 4,87%. Obesitas remaja faktor utamanya disebabkan oleh asupan makan yang berlebih. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan energi dan asupan zat gizi makro terhadap kejadian obesitas di SMA Negeri 2 Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 44 responden yang diperoleh menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner food recall dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 29,5% responden mengalami obesitas, 56,8% asupan energi berlebih, 75% asupan protein berlebih, 72,7% asupan lemak berlebih, dan 56,8% asupan karbohidrat berlebih. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan asupan energi (p=0,068), asupan protein (p=0,085), asupan lemak (0,081), dan asupan karbohidrat (0,068) dengan kejadian obesitas pada remaja. Diharapkan petugas kesehatan memberikan edukasi mengenai gizi seimbang pada siswa sehingga status gizi optimal bagi remaja dapat diwujudkan.
Sebanyak 29,5% responden mengalami obesitas dengan mayoritas memiliki asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat yang berlebih.Tidak ditemukan hubungan antara asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Negeri 2 Pekanbaru.Diperlukan edukasi gizi seimbang dan perilaku sehat untuk mendukung tercapainya status gizi optimal pada remaja.
Pertama, perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana aktivitas fisik harian memengaruhi hubungan antara asupan zat gizi makro dengan kejadian obesitas pada remaja, karena dalam penelitian ini ditemukan bahwa asupan berlebih tidak selalu terkait dengan obesitas, kemungkinan dipengaruhi oleh faktor aktivitas tubuh. Kedua, diperlukan studi yang mengkaji jenis sumber makanan sehari-hari—terutama makanan olahan, fast food, dan jajanan—dalam kaitannya dengan komposisi asupan dan risiko obesitas, mengingat sebagian besar responden mengonsumsi makanan tinggi kalori dari kantin dan luar sekolah. Ketiga, penting untuk meneliti faktor genetik dan metabolisme individu dalam memengaruhi penumpukan lemak tubuh, karena perbedaan respons terhadap asupan tinggi lemak dan karbohidrat antar individu menunjukkan peran variabel internal yang belum diungkap. Penelitian lanjutan sebaiknya menggunakan pendekatan longitudinal untuk melihat perkembangan status gizi secara dinamis, serta mempertimbangkan kualitas asupan, bukan hanya kuantitas. Selain itu, perlu analisis lebih dalam terhadap jenis lemak (jenuh vs tak jenuh) dan jenis karbohidrat (sederhana vs kompleks) yang dikonsumsi remaja. Upaya pencegahan obesitas juga bisa diteliti dari sudut pandang lingkungan sekolah dan peran kantin sehat. Dengan memahami interaksi antara pola makan, gaya hidup, dan faktor biologis, intervensi yang lebih tepat sasaran dapat dirancang. Penelitian juga bisa mengevaluasi efektivitas edukasi gizi berbasis sekolah dalam mengubah perilaku makan remaja. Akhirnya, perlu kajian mengenai kebiasaan makan berdasarkan waktu, seperti konsumsi makanan ringan di luar jam makan utama, yang mungkin berkontribusi signifikan terhadap total kalori harian.
| File size | 568.09 KB |
| Pages | 10 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
HTPHTP Model penelitian menunjukkan ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh moderat terhadap peningkatan kepatuhan dan penurunan kecelakaan. Hasil menegaskanModel penelitian menunjukkan ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh moderat terhadap peningkatan kepatuhan dan penurunan kecelakaan. Hasil menegaskan
HTPHTP Keterbatasan anggaran dari dinas kesehatan juga berdampak pada pembiayaan program. Selain itu, ketersediaan alat kesehatan seperti tensimeter masih terbatas.Keterbatasan anggaran dari dinas kesehatan juga berdampak pada pembiayaan program. Selain itu, ketersediaan alat kesehatan seperti tensimeter masih terbatas.
HTPHTP Pelaksanaan K3 juga telah dilakukan sesuai dengan Permenkes No. 66 Tahun 2016. Pemantauan dan evaluasi kinerja telah dilakukan melalui audit internal SMK3Pelaksanaan K3 juga telah dilakukan sesuai dengan Permenkes No. 66 Tahun 2016. Pemantauan dan evaluasi kinerja telah dilakukan melalui audit internal SMK3
CERICCERIC Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita gizi kurang sangat beragam. PenelitianKesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman keluarga dalam memenuhi kebutuhan nutrisi balita gizi kurang sangat beragam. Penelitian
Useful /
HTPHTP Lansia, dengan kerentanannya terhadap penyakit, memerlukan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan harapan mereka. Studi ini mendeskripsikan bagaimanaLansia, dengan kerentanannya terhadap penyakit, memerlukan pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan harapan mereka. Studi ini mendeskripsikan bagaimana
HTPHTP Data dianalisis menggunakan Spearman Rank dan regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas;Data dianalisis menggunakan Spearman Rank dan regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas;
UNDIKSHAUNDIKSHA Penelitian ini menggunakan metode RnD dengan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan tes, sedangkan instrumen pengumpulanPenelitian ini menggunakan metode RnD dengan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan tes, sedangkan instrumen pengumpulan
CERICCERIC Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen post test only yang bertujuan untuk membuktikan efektifitas pencegahan lukaPenelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen post test only yang bertujuan untuk membuktikan efektifitas pencegahan luka