RCSDEVELOPMENTRCSDEVELOPMENT

Room of Civil Society DevelopmentRoom of Civil Society Development

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dipengaruhi faktor gizi, lingkungan, dan sosial ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Bilungala Utara, Kabupaten Bone Bolango, dengan tujuan memetakan kondisi gizi balita, mendeteksi risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, serta memberikan edukasi gizi berbasis pangan lokal. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan partisipatif, melibatkan 70 balita, 3 ibu hamil, kader posyandu, tenaga kesehatan, dan aparat desa. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, serta catatan resmi posyandu dan puskesmas, kemudian dianalisis melalui reduksi data, penyajian informasi, dan triangulasi. Hasil menunjukkan prevalensi stunting relatif rendah, namun masih terdapat kendala ekonomi dan keterbatasan akses pangan bergizi. Edukasi gizi yang diberikan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan orang tua balita mengenai pola makan seimbang serta pemanfaatan pangan lokal. Kegiatan ini menegaskan pentingnya dukungan pembiayaan posyandu, inovasi pencatatan digital, dan strategi komunikasi gizi yang inklusif. Implikasi mencakup penguatan praktik kader, kebijakan berbasis komunitas, serta peluang penelitian lanjutan terkait efektivitas edukasi interaktif dalam pencegahan stunting.

Mayoritas balita di Desa Bilungala Utara memiliki status gizi normal (92,9%), meskipun masih ditemukan kasus stunting (2,9%), gizi kurang (2,9%), dan gizi buruk (1,4%).Program edukasi gizi berbasis komunitas terbukti meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang, ASI eksklusif, dan pemanfaatan pangan lokal.Namun, keterbatasan ekonomi dan akses pangan bergizi tetap menjadi kendala utama, sehingga diperlukan pendampingan berkelanjutan, kolaborasi lintas sektor, dan dukungan kebijakan pemerintah agar program pencegahan stunting dapat berjalan lebih efektif dan berkontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting.

Penelitian lanjutan dapat fokus pada perbandingan efektivitas intervensi gizi berbasis komunitas di wilayah dengan tingkat kemiskinan berbeda untuk memahami respons beragam terhadap strategi pencegahan stunting. Selain itu, pengembangan aplikasi digital sebagai alat monitoring status gizi balita dan ibu hamil dapat dipelajari untuk mempercepat data koleksi dan evaluasi program. Studi tentang peran generasi muda dalam edukasi dan penerapan praktik gizi seimbang juga relevan, khususnya dalam konteks peningkatan literasi gizi di kalangan remaja putri.

  1. PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DAN ORANG TUA ASUH ANAK STUNTING DALAM PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN STUNTING... doi.org/10.31764/jmm.v7i6.17638PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DAN ORANG TUA ASUH ANAK STUNTING DALAM PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN STUNTING doi 10 31764 jmm v7i6 17638
  2. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN GROBOGAN | Yuwanti | Jurnal... doi.org/10.31596/jcu.v10i1.704FAKTOR Ae FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN GROBOGAN Yuwanti Jurnal doi 10 31596 jcu v10i1 704
  1. #pangan lokal#pangan lokal
  2. #status gizi anak#status gizi anak
File size653.04 KB
Pages13
DMCAReportReport

ads-block-test