BCRECBCREC

Bulletin of Chemical Reaction Engineering & CatalysisBulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis

Dalam studi ini, model fluida satu dimensi digunakan untuk menganalisis sifat kelistrikan dan fisikokimia dari lucutan dielektrik barrier (DBDs) dalam CO₂ murni dan campuran CO₂/Ar pada tekanan atmosfer. Validasi terhadap data eksperimen mengonfirmasi akurasi model, terutama untuk karakteristik arus lucutan, dengan arus puncak 2,5 mA. Analisis resolusi waktu mengungkapkan bahwa CO dan O₂ merupakan spesies utama yang terbentuk selama pemisahan CO₂, sementara O, O₃, dan spesies berbasis karbon minor muncul pada konsentrasi yang lebih rendah. Spesies bermuatan seperti CO₂⁺ dan CO₃⁻ ditemukan memainkan peran penting dalam kinetika plasma, berkorelasi kuat dengan pulsa arus selama peristiwa breakdown. Studi parametrik menyoroti pengaruh fraksi argon, frekuensi, tegangan, dan tekanan pada kinerja lucutan. Produksi CO optimal diperoleh dalam campuran CO₂/Ar dengan 75–90% Ar, pada frekuensi menengah 3 kHz, tekanan moderat 760 Torr, dan tegangan terapan hingga 9 kV. Temuan ini memberikan wawasan berharga ke dalam konversi CO₂ yang dibantu plasma, menekankan pentingnya kondisi lucutan dalam meningkatkan efisiensi dan memandu desain reaktor DBD untuk utilisasi karbon berkelanjutan.

Studi ini telah menyelidiki perilaku kelistrikan dan fisikokimia dari lucutan dielektrik barrier dalam CO₂ murni dan campuran CO₂/Ar pada tekanan atmosfer melalui simulasi dan perbandingan dengan data eksperimen.Hasil penelitian mengonfirmasi bahwa model berhasil mereproduksi perilaku utama lucutan, termasuk pergeseran fase antara tegangan terapan dan tegangan gas, puncak arus yang berkorelasi dengan breakdown plasma, serta pembentukan produk utama seperti CO dan O₂.Analisis parametrik mengungkapkan bahwa penambahan argon secara signifikan meningkatkan densitas elektron dan produksi CO, frekuensi sangat memengaruhi stabilitas lucutan dengan konversi optimal di sekitar 3 kHz, tegangan terapan meningkatkan efisiensi disosiasi hingga titik saturasi, di mana peningkatan tegangan lebih lanjut tidak lagi meningkatkan konversi CO₂ karena kehilangan energi dalam pemanasan gas dan rekombinasi, dan tekanan yang lebih tinggi menekan konversi CO₂ karena redaman tumbukan.

Penelitian lanjutan dapat fokus pada eksplorasi material dielektrik baru yang lebih efisien dalam meningkatkan konversi CO₂ menggunakan DBD, dengan mempertimbangkan pengaruh sifat-sifat dielektrik terhadap karakteristik plasma dan efisiensi produksi CO. Studi lebih lanjut juga diperlukan untuk mengoptimalkan konfigurasi reaktor DBD, seperti geometri elektroda dan jarak antar elektroda, guna meningkatkan distribusi plasma yang homogen dan memaksimalkan interaksi antara plasma dan molekul CO₂. Selain itu, investigasi mendalam mengenai mekanisme reaksi kimia dalam plasma CO₂/Ar, khususnya peran spesies radikal dan ion dalam proses disosiasi dan pembentukan produk, akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan membuka jalan bagi pengembangan strategi kontrol plasma yang lebih efektif.

  1. Splitting of CO2 by vibrational excitation in non-equilibrium plasmas: a reaction kinetics model - IOPscience.... iopscience.iop.org/article/10.1088/0963-0252/23/4/045004Splitting of CO2 by vibrational excitation in non equilibrium plasmas a reaction kinetics model IOPscience iopscience iop article 10 1088 0963 0252 23 4 045004
  2. Modelling of Nonthermal Dielectric Barrier Discharge Plasma at Atmospheric Pressure and Role of Produced... doi.org/10.3390/polym15051235Modelling of Nonthermal Dielectric Barrier Discharge Plasma at Atmospheric Pressure and Role of Produced doi 10 3390 polym15051235
  3. Conversion of carbon dioxide to value-added chemicals in atmospheric pressure dielectric barrier discharges... doi.org/10.1088/0963-0252/19/3/034015Conversion of carbon dioxide to value added chemicals in atmospheric pressure dielectric barrier discharges doi 10 1088 0963 0252 19 3 034015
File size1.72 MB
Pages24
DMCAReportReport

ads-block-test