LAPANLAPAN

Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi Dirgantara

Setiap struktur rekayasa seperti halnya pada muatan roket, mempunyai massa dan elastisitas, maka struktur tersebut mempunyai potensi untuk menimbulkan getaran. Pada umumnya terjadinya getaran pada struktur rekayasa adalah tidak diinginkan, oleh karena itu sedapat mungkin getaran tersebut diusahakan untuk diredam. Percepatan pengganggu yang ditimbulkan oleh proses pembakaran pada roket dapat menyebabkan getaran dengan amplitudo yang besar yang mengakibatkan kerusakan pada struktur mutan roket dan alat elektronik yang ada pada muatan roket sehingga tidak dapat bekerja seperti yang diinginkan. Berdasarkan pengalaman, alat elektronik akan mengalami kerusakan jika percepatan pengganggu sebesar 10 g yang bekerja pada roket tidak direduksi. Untuk itu dirancang suatu alat peredam getaran, peralatan tersebut terdiri dari pegas dan damper atau peredam yang disusun sedemikian rupa sehingga muncul efek redaman terhadap getaran. Pada penelitian ini digunakan pegas dengan kekakuan k = 120.000 N/m, faktor redaman = 0,0503 dan massa muatan (m) = 10,5 kg, dengan percepatan sebesar 1 G dan frekuensi kerja dari 0 sampai dengan 2000 Hz. Tujuan penelitian transmisibilitas pada alat peredam getaran ini adalah untuk mengetahui besarnya percepatan yang ditransmisikan ke muatan roket. Hasil penelitian alat peredam, pada saat awal percepatan atau G force yang ditransmisikan ke muatan roket sebesar 1 g atau TR = 1, tetapi setelah melewati resonansi atau didapat G force yang ditransmisikan ke muatan roket sebesar 0,1 g atau TR = 0,1 (alat cukup baik). Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa alat peredam dapat digunakan untuk meredam getaran pada muatan roket RX 550.

Berdasarkan hasil pengujian terhadap alat peredam getaran muatan roket RX 550, dapat dilihat dari grafik pengujian transmissibility, alat dapat meredam getaran dengan baik, nilai TR < 1 setelah resonansi sesuai dengan teori peredam getaran.Dengan alat peredam getaran ini, G force atau percepatan pengganggu dari roket sebesar 10 gravitasi bumi (10g), setelah resonansi dapat diperkecil hingga TR = 0,1 artinya setelah resonansi percepatan pengganggu atau G force yang ditransmisikan pada muatan hanya sebesar 1 g.

Berdasarkan latar belakang penelitian mengenai peredam getaran pada muatan roket RX 550, terdapat beberapa arah penelitian lanjutan yang menarik untuk dieksplorasi. Pertama, perlu dilakukan studi komparatif terhadap berbagai jenis material pegas dan damper yang digunakan dalam peredam getaran, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kekakuan, faktor redaman, dan ketahanan terhadap temperatur ekstrem yang mungkin terjadi selama peluncuran roket. Kedua, pengembangan model matematika yang lebih kompleks untuk memprediksi perilaku peredam getaran pada kondisi operasional yang dinamis, termasuk mempertimbangkan efek non-linearitas dan interaksi antara komponen-komponen peredam. Ketiga, penelitian eksperimental untuk menguji efektivitas peredam getaran pada berbagai kondisi beban dan frekuensi getaran, serta mengidentifikasi potensi kegagalan atau kerusakan yang mungkin terjadi pada komponen peredam.

  1. On the optimum absorber parameters: revising the classical results | Puzyrov | Journal of Theoretical... doi.org/10.15632/jtam-pl.55.3.1081On the optimum absorber parameters revising the classical results Puzyrov Journal of Theoretical doi 10 15632 jtam pl 55 3 1081
  1. #muatan roket#muatan roket
  2. #roket rx#roket rx
File size751.47 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test