MARANATHAMARANATHA

Journal of Medicine and HealthJournal of Medicine and Health

Sepsis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan besar karena merupakan penyebab tersering meningkatnya angka kesakitan dan kematian di seluruh dunia. Berdasarkan konsensus sepsis tahun 2016, sepsis didefinisikan sebagai disfungsi organ yang mengancam nyawa dan disebabkan oleh disregulasi respons tubuh terhadap infeksi. Disfungsi organ dapat diidentifikasi dengan adanya skor SOFA. Skor SOFA2 poin atau lebih konsekuen dengan adanya infeksi. Saat ini telah ada penanda biologis sepsis yang mendekati ideal seperti Pro-Calcitonin, tetapi terdapat kendala dalam penggunaan penanda biologis ini terutama di negara berkembang karena ketersediaan pemeriksaan yang terbatas. Eosinopenia merupakan penanda biologis yang menarik karena hitung eosinofil merupakan pemeriksaan yang selalu dilakukan pada praktik klinis dan sering dianggap penanda yang dilupakan. Tujuan penelitian ini adalah menguji validitas eosinopenia absolut pada pasien sepsis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan menelusuri catatan rekam medik 118 pasien yang didiagnosis sebagai sepsis dengan menggunakan kriteria konsensus Sepsis-3 periode 1 Januari 2018–31 Desember 2019. Hasil uji validitas eosinopenia pada pasien sepsis menunjukkan spesifisitas 92,7% dan sensitivitas 71,4%. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat perbedaan bermakna hasil hitung eosinofil absolut antara kelompok pasien sepsis positif dan negatif dengan nilai p<0,001. Simpulan, eosinopenia mempunyai spesifisitas tinggi sehingga dapat digunakan sebagai penanda diagnostik pada sepsis.

Eosinopenia mempunyai spesifisitas tinggi sehingga dapat digunakan sebagai penanda diagnostik pada sepsis.Eosinopenia dapat menjadi alat bantu yang berharga bagi klinisi dalam mendiagnosis sepsis secara dini, terutama di lingkungan dengan keterbatasan sumber daya.Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi eosinopenia dalam memprediksi hasil klinis dan memandu strategi pengobatan pada pasien sepsis.

Berdasarkan penelitian ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, penelitian prospektif dengan ukuran sampel yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi validitas eosinopenia dalam diagnosis sepsis dan mengevaluasi korelasi antara tingkat eosinopenia dengan keparahan penyakit dan hasil klinis. Kedua, penelitian lebih lanjut dapat mengeksplorasi mekanisme yang mendasari eosinopenia pada sepsis, termasuk peran sitokin dan hormon stres dalam regulasi eosinofil. Ketiga, penelitian dapat dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas eosinopenia sebagai alat skrining untuk sepsis pada pasien dengan risiko tinggi, seperti pasien dengan infeksi saluran pernapasan atau pasien yang dirawat di unit perawatan intensif. Dengan menggabungkan temuan ini, kita dapat lebih memahami peran eosinopenia dalam patogenesis sepsis dan mengembangkan strategi diagnostik dan terapeutik yang lebih baik.

  1. Validity of Eosinopenia in Bacterial Sepsis Patients Based on Sepsis-3 Consensus Criteria | Journal of... doi.org/10.28932/jmh.v5i1.5351Validity of Eosinopenia in Bacterial Sepsis Patients Based on Sepsis 3 Consensus Criteria Journal of doi 10 28932 jmh v5i1 5351
File size386.36 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test