SALNESIASALNESIA

Jurnal Abmas Negeri (JAGRI)Jurnal Abmas Negeri (JAGRI)

Katarak merupakan salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia, terutama pada masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan mata. Melalui program edukasi di masyarakat prasejahtera Tangerang dilakukan langkah interaktif untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku peserta terkait katarak. Program ini melibatkan kerja sama antara dokter spesialis mata (oftalmologis), selaku narasumber utama, dengan tenaga kesehatan optometris yang turut berpartisipasi aktif. Metode yang digunakan antara lain dengan memberikan edukasi interaktif oleh oftalmologis mengenai penyebab, gejala, pencegahan, dan pengobatan katarak, dilengkapi dengan sesi diskusi dan evaluasi pengetahuan melalui kuesioner pre-test dan post-test. Sebanyak 80 peserta mengisi kuesioner berisi 10 pertanyaan tertutup sebelum dan sesudah edukasi. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata sebesar 30,3%. Seluruh peserta menunjukkan peningkatan pemahaman setelah menerima edukasi, ditandai dengan tidak adanya skor di bawah 67 pada post-test. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif yang disesuaikan dengan tingkat literasi masyarakat efektif dalam meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mata, terutama dalam mencegah kebutaan akibat katarak.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan bersama mitra Bimbel Sahabat Kita di Tangerang berhasil menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan pengetahuan peserta, terutama ibu rumah tangga, mengenai katarak dan pentingnya menjaga kesehatan mata.Edukasi yang disampaikan secara sederhana dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta terbukti efektif, terlihat dari peningkatan skor post-test dibandingkan pre-test.Ke depan, kegiatan serupa perlu dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan tenaga kesehatan, seperti optometris, serta memperluas jangkauan edukasi dan layanan ke komunitas lain.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi dampak jangka panjang program edukasi terhadap perubahan perilaku kesehatan mata, khususnya keberlanjutan pemahaman dan pencegahan katarak. Selain itu, perlu mengevaluasi efektivitas pendekatan edukatif di wilayah prasejahtera lain dengan mempertimbangkan peran lembaga lokal (RT/RW) atau puskesmas. Studi juga bisa menguji metode pendidikan alternatif, seperti pendekatan digital atau diskusi kelompok, untuk membandingkan efisiensi dan daya serap informasi pada audiens dengan tingkat literasi berbeda.

  1. PENGABDIAN MASYARAKAT PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG KATARAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI... doi.org/10.30651/jmu.v2i02.23050PENGABDIAN MASYARAKAT PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG KATARAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI doi 10 30651 jmu v2i02 23050
  2. Peningkatan Pengetahuan dan Pemeriksaan Kesehatan Mata di SDN 2 TORonipa Kelurahan Toronipa, Kabupaten... doi.org/10.56742/jpm.v3i2.97Peningkatan Pengetahuan dan Pemeriksaan Kesehatan Mata di SDN 2 TORonipa Kelurahan Toronipa Kabupaten doi 10 56742 jpm v3i2 97
  3. Improving Knowledge and Behavior through Cataract Education in the Pre-Prosperous Community of Tangerang... salnesia.id/jagri/article/view/1525Improving Knowledge and Behavior through Cataract Education in the Pre Prosperous Community of Tangerang salnesia jagri article view 1525
  4. Pendidikan Kesehatan Pada Lansia dengan Persepsi Sensorik Gangguan Penglihatan: Katarak di UPT Pelayanan... ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/MAHESA/article/view/5757Pendidikan Kesehatan Pada Lansia dengan Persepsi Sensorik Gangguan Penglihatan Katarak di UPT Pelayanan ejurnalmalahayati ac index php MAHESA article view 5757
File size801.53 KB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test