EDUPEDEDUPED

Progressive of Cognitive and AbilityProgressive of Cognitive and Ability

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah minimnya aktivitas belajar fisika, mengetahui pelaksanaan pembelajaran bongkar pasang pada aplikasi Phet Virtual Laboratory dapat meningkatkan hasil belajar fisika serta mendeskripsikan hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA1 MAN 1 Solok. Pembelajaran Fisika Asyik menggunakan metode Inquiry Learning, di mana peserta didik dituntun untuk menemukan dan menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah sehingga lebih aktif dalam belajar mandiri dan mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Penerapan konsep pembelajaran menggunakan aplikasi Phet terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik, terlihat dari antusiasme peserta didik dalam membuat, membongkar, dan memasang kembali rangkaian baru, serta menemukan hal-hal baru secara kreatif. Pencapaian hasil belajar peserta didik secara umum telah melampaui KKM, sehingga pembelajaran bongkar pasang melalui aplikasi Phet Virtual Laboratory dikatakan berhasil sebagai inovasi pembelajaran yang efektif.

Penerapan kegiatan bongkar pasang melalui aplikasi Phet Virtual Laboratory pada materi listrik dinamis mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa secara signifikan dengan pendekatan Inquiry Learning.Hasil belajar fisika peserta didik juga meningkat, ditunjukkan oleh rata-rata kelas 87,86 dan 90% siswa tuntas di atas KKM.Meskipun demikian, masih terdapat kendala seperti keterbatasan perangkat, akses internet, dan keterampilan peserta didik dalam penggunaan teknologi informasi.

Pertama, perlu dikaji lebih lanjut bagaimana efektivitas aplikasi Phet Virtual Laboratory pada materi fisika lainnya, seperti listrik statis atau gelombang, untuk melihat apakah peningkatan aktivitas dan hasil belajar bersifat konsisten di berbagai topik. Kedua, perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan modul pembelajaran digital yang terintegrasi dengan aplikasi Phet, dilengkapi panduan langkah demi langkah dan tugas proyek kreatif, guna membantu siswa yang masih kesulitan dalam pengoperasian teknologi. Ketiga, sebaiknya diteliti model pelatihan guru berbasis peer teaching untuk menguji sejauh mana penyebaran praktik inovatif seperti pembelajaran bongkar pasang dapat meningkatkan kapasitas pendidik di sekolah lain, terutama di daerah dengan keterbatasan sumber daya. Penelitian-penelitian ini dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dari uji coba terbatas di kelas paralel, lalu dikembangkan secara kolaboratif antar sekolah. Fokusnya harus pada adaptasi pembelajaran yang tetap menarik, namun tetap mempertimbangkan keterbatasan teknis yang umum terjadi. Dengan pendekatan berbasis riset seperti ini, inovasi pembelajaran berbasis teknologi bisa menjadi solusi berkelanjutan, bukan hanya saat pandemi. Selain itu, hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan pengembangan kebijakan mikro di tingkat madrasah atau dinas pendidikan setempat. Melalui tiga arah penelitian tersebut, dampak dari penggunaan media virtual dapat dimaksimalkan secara lebih merata dan berkelanjutan. Penting juga untuk memastikan bahwa desain penelitian melibatkan variabel kontrol yang kuat, seperti latar belakang peserta didik dan akses teknologi rumahan. Dengan demikian, temuan yang dihasilkan akan lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

File size686.39 KB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test