UNIVMEDUNIVMED

Universa MedicinaUniversa Medicina

Latar Belakang Nyeri persalinan merupakan salah satu pengalaman paling menyakitkan dalam kehidupan perempuan. Salah satu metode penanganan nyeri tersebut adalah anestesi spinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh anestesi spinal dengan sufentanil terhadap durasi tahap I dan II persalinan pada wanita hamil dengan kehamilan tunggal.. Metode Penelitian ini merupakan uji klinis acak yang melibatkan 56 wanita hamil kehamilan tunggal usia kehamilan ≥37 minggu dan rentang usia 20–35 tahun dengan keinginan untuk menjalani persalinan spontan. Peserta diacak menjadi kelompok intervensi (anestesi spinal dengan sufentanil, n=28) dan kelompok kontrol (tanpa anestesi spinal, n=28). Analisis statistik dilakukan menggunakan program SPSS versi 20.0.. Hasil Rata-rata durasi tahap I persalinan adalah 152,32 ± 92,01 menit pada kelompok intervensi dan 187,68 ± 121,01 menit pada kelompok kontrol (p=0,34). Rata-rata durasi tahap II persalinan masing-masing adalah 15,96 ± 14,26 menit dan 26,43 ± 20,90 menit (p=0,06). Sebanyak 25% wanita pada kelompok intervensi dan 35,71% pada kelompok kontrol mengalami tahap I panjang, sedangkan 21,43% wanita pada kelompok intervensi dan 35,71% pada kelompok kontrol mengalami tahap II panjang (p>0,05).. Kesimpulan Anestesi spinal dengan sufentanil tidak meningkatkan durasi tahap persalinan. Disarankan agar penelitian selanjutnya dilakukan dengan ukuran sampel lebih besar untuk memperoleh kesimpulan yang lebih kuat.

Anestesi spinal dengan sufentanil tidak meningkatkan durasi tahap I dan II persalinan.Efek metode ini pada durasi persalinan perlu diteliti lebih lanjut dengan ukuran sampel yang lebih besar.

Penelitian lanjutan perlu melibatkan jumlah subjek yang lebih besar dan pelaksanaan dalam multi pusat di berbagai rumah sakit, agar keandalan data tentang pengaruh anestesi spinal dengan sufentanil pada durasi tahap I dan II persalinan tetap terjaga sekaligus mempertimbangkan variasi populasi. Selain itu, sebuah studi acak terkontrol ganda buta dapat membandingkan efektivitas dan durasi analgesia antara protokol dosis tunggal sufentanil dengan protokol dosis berulang ataupun kombinasi sufentanil dan anestesi lokal lain, sehingga dapat ditentukan skema terbaik yang menjamin nyeri terkelola optimal tanpa mempengaruhi lama persalinan. Arah penelitian baru juga dapat mengeksplorasi perbedaan respons antara ibu primipara dan multipara serta pengaruh waktu pemberian anestesi berdasarkan tingkat dilatasi serviks, untuk mengetahui faktor klinis mana yang berhubungan dengan keberhasilan dan keamanan anestesi spinal ini. Terakhir, studi lanjut dapat memasukkan variabel outcome neonatal seperti skor Apgar, kejadian hipotensi maternal, dan kepuasan ibu, sehingga manfaat dan risiko penggunaan sufentanil spinal dapat diukur secara lebih komprehensif. Penelitian longitudinal pasca persalinan dapat meneliti efek jangka panjang penggunaan sufentanil spinal terhadap pemulihan fisik ibu, kualitas menyusui, dan kepuasan jangka panjang, sehingga manfaat pada periode neonatal dan postnatal dapat diketahui secara menyeluruh.

  1. Effectiveness of Spinal Analgesia for Labor Pain Compared with Epidural Analgesia. spinal analgesia labor... brieflands.com/journals/aapm/articles/113350Effectiveness of Spinal Analgesia for Labor Pain Compared with Epidural Analgesia spinal analgesia labor brieflands journals aapm articles 113350
  2. Comparing the Effect of Bupivacaine and Ropivacaine in Cesarean Delivery with Spinal Anesthesia. comparing... doi.org/10.5812/aapm.94155Comparing the Effect of Bupivacaine and Ropivacaine in Cesarean Delivery with Spinal Anesthesia comparing doi 10 5812 aapm 94155
File size599.24 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test