UPN VeteranUPN Veteran
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi NegaraDinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi NegaraPerkembangan platform digital telah merubah tata kelola narasi pariwisata, terutama di sektor pariwisata berbasis pengalaman di mana cerita, visual, dan algoritma platform membentuk representasi destinasi. Penelitian ini meneliti dinamika tata kelola di balik representasi digital produk pariwisata di Nusa Penida, Bali, melalui lima platform marketplace utama: Klook, Viator, GetYourGuide, Traveloka Experience, dan Airbnb Experience. Dengan metode observasi digital kualitatif dan analisis konten terhadap 450 pengalaman pariwisata, studi menemukan tren dominan homogenisasi narasi dan visual, keterlibatan komunitas yang terbatas, serta integrasi prinsip keberlanjutan yang minimal. Pola tersebut dipengaruhi oleh algoritma yang dikelola oleh platform dan kepentingan komersial yang memarginalkan suara lokal serta menstandarisasi konteks budaya menjadi produk visual standar. Berdasarkan kerangka kerja tata kelola kolaboratif dan algoritmik (Ansell & Gash, 2008; Zuboff, 2019), penelitian menyoroti ketidakseimbangan kekuatan antara platform global dan aktor pariwisata lokal, mengungkap kesenjangan regulasi dalam pengelolaan konten pariwisata digital. Temuan ini menekankan kebutuhan mekanisme tata kelola inklusif, partisipatif yang memungkinkan representasi etis, kontekstual, dan adil destinasi pariwisata di ekonomi platform.
Digital platforms dominan sebagai kurator narasi produk pariwisata Nusa Penida dan memengaruhi representasi visual destinasi.Proses ini menghasilkan produk standar yang berfokus pada estetika, dengan keterlibatan budaya lokal dan prinsip keberlanjutan yang terbatas.Oleh karena itu, terdapat kesenjangan tata kelola yang menuntut mekanisme partisipatif dan pedoman etis agar destinasi dapat direpresentasikan secara adil dan kontekstual.
Untuk benar-benar memperbaiki keterwakilan digital Nusa Penida, perlu dilakukan evaluasi sistematis terhadap pedoman konten etis yang telah dikembangkan oleh otoritas regional dan operator platform. Hasil evaluasi tersebut dapat diolah menjadi pedoman fleksibel yang menyesuaikan konteks budaya lokal dan norma keberlanjutan. Selanjutnya, perlu mengembangkan sistem penilaian keberlanjutan berbasis sertifikasi komunitas yang melibatkan peran aktif penduduk setempat sebagai auditor dan pelapor. Sistem ini akan memberi insentif bagi penawaran yang benar-benar mengintegrasikan praktik ramah lingkungan dan nilai sosial, sekaligus meminimalisir greenwashing. Di samping itu, unit koordinasi digital di tingkat kebun wisata dapat dibuat untuk memfasilitasi kolaborasi antar platform, TIK, dan komunitas lokal. Keterlibatan semua pemangku kepentingan melalui forum terbuka akan menumbuhkan rasa kepemilikan dan transparansi dalam proses kurasi konten. Platform kolaboratif lokal ini dapat menawarkan mekanisme voting publik yang mengukur preferensi wisatawan terhadap keberagaman budaya dan layanan. Untuk menjaga relevansi, setiap iterasi pelibatan komunitas harus didokumentasikan secara sistematis sehingga data penggunaan dapat dianalisis lebih lanjut. Akhirnya, program pelatihan lanjutan bagi pemandu tur dan kreator konten harus dipartisipasi secara terus-menerus guna memperkuat storytelling yang autentik. Dengan pendekatan holistik ini, Nusa Penida dapat membangun reputasi digital yang seimbang antara pengalaman estetika, keberlanjutan, dan identitas budaya.
| File size | 282.6 KB |
| Pages | 6 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
UPN VeteranUPN Veteran Temuan ini menunjukkan bahwa efektivitas implementasi program sangat dipengaruhi oleh kejelasan tujuan, sumber daya, komunikasi antar pelaksana, dan dukunganTemuan ini menunjukkan bahwa efektivitas implementasi program sangat dipengaruhi oleh kejelasan tujuan, sumber daya, komunikasi antar pelaksana, dan dukungan
UPN VeteranUPN Veteran Rekomendasi meliputi peningkatan sosialisasi, penguatan infrastruktur, dan evaluasi berkelanjutan. Implementasi Program Mahameru Walk-Thru di Samsat SurabayaRekomendasi meliputi peningkatan sosialisasi, penguatan infrastruktur, dan evaluasi berkelanjutan. Implementasi Program Mahameru Walk-Thru di Samsat Surabaya
UPN VeteranUPN Veteran Meskipun demikian, beberapa kendala masih dihadapi, khususnya terkait dengan rendahnya tingkat sosialisasi kepada masyarakat dan keterbatasan daya tanggapMeskipun demikian, beberapa kendala masih dihadapi, khususnya terkait dengan rendahnya tingkat sosialisasi kepada masyarakat dan keterbatasan daya tanggap
UPN VeteranUPN Veteran Hal ini memerlukan strategi progresif dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi kelemahan yang dimiliki. Untuk itu, penyusunan dokumen prasyaratHal ini memerlukan strategi progresif dengan memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi kelemahan yang dimiliki. Untuk itu, penyusunan dokumen prasyarat
Useful /
UPN VeteranUPN Veteran Kebijakan ini terbukti meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 20–30% dan mendorong diversifikasi ekonomi lokal, meskipun masih terdapat kesenjanganKebijakan ini terbukti meningkatkan pendapatan masyarakat sebesar 20–30% dan mendorong diversifikasi ekonomi lokal, meskipun masih terdapat kesenjangan
UPN VeteranUPN Veteran Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program (BLT-DD) kepada masyarakat di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar telah dilaksanakan denganBerdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program (BLT-DD) kepada masyarakat di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar telah dilaksanakan dengan
UPN VeteranUPN Veteran Hasil penelitian menunjukkan bahwa, forum OBAMA aktif mengikuti setiap kegiatan Pemerintah Kota Magelang namun beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah)Hasil penelitian menunjukkan bahwa, forum OBAMA aktif mengikuti setiap kegiatan Pemerintah Kota Magelang namun beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah)
UPN VeteranUPN Veteran Hasil uji koefisien determinasi (R²) sebesar 63,5%, yang berarti perilaku birokrasi memengaruhi kualitas pelayanan publik sebesar 63,5%, sedangkan sisanyaHasil uji koefisien determinasi (R²) sebesar 63,5%, yang berarti perilaku birokrasi memengaruhi kualitas pelayanan publik sebesar 63,5%, sedangkan sisanya