UNPARUNPAR

Jurnal Ilmiah Hubungan InternasionalJurnal Ilmiah Hubungan Internasional

Perkembangan pesat perekonomian Cina khususnya dalam dua dekade terakhir mendorong tingginya ketergantungan Cina akan impor minyak bumi melebihi kapasitas produksi domestiknya. Cina untuk pertama kali melewati Amerika Serikat sebagai importir minyak terbesar di dunia pada tahun 2015 dengan kawasan Afrika khususnya negara-negara bermasalah seperti Sudan menjadi tujuannya. Investasi berbasis minyak Cina di Sudan kemudian menjadi perhatian dunia internasional karena kebijakan non-interferensi Cina dianggap tidak memedulikan permasalahan domestik Sudan. Penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana investasi berbasis minyak Cina di Sudan dengan fokus analisis terhadap interaksi strategis antar negara yaitu Cina dengan Sudan yang dilanda konflik dengan menggunakan tiga variabel analisis yaitu kepentingan negara, spesifikasi setting strategis, dan perhatian terhadap faktor ketidakpastian. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kebutuhan minyak sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi Cina merupakan kepentingan krusial sehingga menjadi prioritas yang dijalankan oleh BUMN Cina sebagai instrumen strategis berdasarkan kebijakan China First yang permisif terhadap isu domestik.

Investasi berbasis minyak Cina di Sudan erat kaitannya dengan kepentingan nasional Cina, terutama dalam memenuhi kebutuhan minyak untuk pertumbuhan ekonomi.Pendekatan strategis Cina didasarkan pada kebijakan China First dan penggunaan BUMN sebagai instrumen diplomatik di luar negeri.Namun, meningkatnya tekanan internasional dan serangan terhadap instalasi minyak Cina mendorong perubahan kebijakan menuju pendekatan yang lebih pragmatis dan pro-perdamaian.

Pertama, perlu diteliti lebih lanjut mengenai bagaimana perubahan status Cina sebagai great power memengaruhi keputusan investasi di negara-negara konflik pasca-2010, apakah pendekatan non-interferensi benar-benar ditinggalkan atau hanya dimodifikasi. Kedua, penting untuk mengkaji dampak ekonomi dan sosial dari pinjaman berbasis sumber daya (resource-backed loans) terhadap stabilitas politik jangka panjang di negara penerima seperti Sudan, khususnya dalam konteks ketergantungan ekonomi dan utang. Ketiga, perlu dilakukan studi komparatif tentang respons militer dan keamanan Cina terhadap ancaman terhadap proyek vitalnya di luar negeri, misalnya dengan membandingkan kasus Sudan dan negara Afrika lainnya, untuk memahami logika strategis perlindungan aset asing oleh Cina.

  1. #investasi minyak cina#investasi minyak cina
File size389.85 KB
Pages15
DMCAReportReport

ads-block-test