BALIMEDICALJOURNALBALIMEDICALJOURNAL

0

Sebuah kasus dilaporkan mengenai wanita berusia 25 tahun dengan kehamilan aterm, riwayat operasi caesar sebelumnya, yang datang dengan diagnosis ultrasonografi (USG) kista ovarium unilocular raksasa dan temuan obstetri normal. Dilakukan operasi caesar segmen bawah elektif (LSCS) dengan salpingo-ooforektomi kiri dan salpingektomi kanan parsial. Kista ovarium kiri berukuran 29x20 cm dengan permukaan halus, tidak ada adhesi, tidak ada cairan bebas di rongga peritoneum, dan ovarium kanan normal. Pemeriksaan histopatologi mengungkapkan adenoma musinosum ovarium. Periode pasca operasi tidak ada keluhan. Kelangkaan kasus ini dan penanganannya yang berhasil mendorong pelaporan ini bersama dengan tinjauan literatur.

Kista ovarium pada kehamilan harus dipantau dengan cermat karena prognosisnya tidak dapat diprediksi.Diagnosis dini, intervensi tepat waktu, dan tepat merupakan kunci untuk mencapai hasil feto-maternal yang terbaik.

Berdasarkan studi kasus ini, beberapa saran penelitian lanjutan dapat dipertimbangkan. Pertama, penting untuk melakukan studi prospektif yang lebih besar untuk mengevaluasi dampak kista ovarium raksasa pada pertumbuhan janin dan hasil kehamilan. Penelitian ini dapat menilai apakah ada hubungan antara ukuran kista dan adanya IUGR atau malpresentasi. Kedua, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki mekanisme molekuler yang mendasari adenoma musinosum ovarium dan potensinya untuk menghasilkan hormon, yang dapat berkontribusi pada virilisasi pada kehamilan. Ketiga, studi terkontrol secara acak dapat dilakukan untuk membandingkan berbagai modalitas manajemen untuk kista ovarium selama kehamilan, seperti konservatif versus intervensi bedah, untuk mengoptimalkan hasil feto-maternal.

File size299.19 KB
Pages3
DMCAReportReport

ads-block-test