EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO
Seminar Nasional Teknik SipilSeminar Nasional Teknik SipilWaduk Pacal memiliki fungsi dan peran yang sangat penting untuk kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi sumber air utama untuk kegiatan pertanian. Waduk Pacal sendiri memiliki area layanan irigasi seluas 16.688 ha. Proses sedimentasi di Kali Pacal khususnya di Waduk Pacal diindikasikan dampak dari erosi yang disebabkan oleh adanya perubahan tata guna lahan yang dahulunya hutan menjadi lahan perkebunan jagung (sumber observasi) dan salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sedimentasi di Waduk Pacal adalah pendangkalan dan pendangkalan ini bisa mengakibatkan terjadinya luapan dan penurunan kinerja dari Waduk Pacal. Berkurangnya kinerja dari Waduk Pacal disebabkan oleh banyak faktor di antaranya faktor teknis dan faktor non teknis, kerusakan faktor teknis salah satunya adalah rusaknya beberapa bagian Waduk Pacal, dan faktor non teknis salah satunya adalah terjadinya pendangkalan Waduk Pacal yang disebabkan oleh menumpuknya sedimen‑sedimen di Waduk Pacal. Setelah dilakukannya perhitungan mengenai berapa besarnya sedimentasi yang terjadi pada Waduk Pacal yaitu: besarnya volume suspended load adalah 3755.51 ton/tahun, besarnya volume bed load adalah 45205,5 m³/th, total inflow sedimen adalah 71583.76 ton/th, total rambatan sedimen yaitu 0,98 mm/th. Setelah pengoperasian waduk selama 89 tahun sisa tampungan pendangkalan Waduk Pacal sebesar 15.710 m³ maka umur daya tampung Waduk Pacal tinggal 30 tahun.
Setelah dilakukannya perhitungan mengenai berapa besarnya laju sedimentasi yang terjadi pada Waduk Pacal mulai tahun 2013‑2022, yakni besarnya volume suspended load adalah 3755.51 ton/tahun, besarnya volume bed load adalah 45205,5 m³/th, total inflow sedimen adalah 71583.76 ton/th, dan total rambatan sedimen yaitu 0,98 mm/th.Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa umur daya tampung Waduk Pacal Kabupaten Bojonegoro tinggal 30 tahun.Sedimentasi yang terjadi pada Waduk Pacal disebabkan oleh rusaknya area tangkapan air, adanya akar dan batang kayu yang mengendap di dasar waduk, serta lumpur yang menyumbat pintu waduk Pacal dan perubahan tata guna lahan dari hutan menjadi perkebunan jagung.
Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana penerapan sistem agroforestry pada lahan hulu mempengaruhi produksi sedimen dan potensi pendangkalan di Waduk Pacal, sehingga dapat dijawab pertanyaan: apakah kombinasi pohon penutup dan tanaman pangan dapat mengurangi erosi dibandingkan lahan jagung konvensional? Selain itu, diperlukan studi eksperimental tentang efektivitas teknik penangkapan sedimen, seperti penggunaan bak penangkap sedimen atau optimasi jadwal pengerukan, untuk menentukan strategi pengelolaan yang paling efisien dalam memperpanjang umur tampung waduk; pertanyaan yang dapat diajukan adalah: metode penangkap sedimen mana yang memberikan pengurangan volume sedimentasi paling signifikan dengan biaya terendah? Selanjutnya, pemodelan prediktif yang mengintegrasikan perubahan iklim regional dan variasi curah hujan dapat membantu memperkirakan umur daya tampung Waduk Pacal dalam dekade mendatang, dengan fokus pada pertanyaan: bagaimana skenario iklim berubah akan mempengaruhi laju sedimentasi dan kapasitas penyimpanan waduk hingga tahun 2050?.
| File size | 771.96 KB |
| Pages | 16 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Metode analisa yang digunakan yaitu perbandingan proyeksi penduduk Aritmatik dan Geometrik. Hasil penelitian menunjukkan debit ketersediaan air untuk mencukupiMetode analisa yang digunakan yaitu perbandingan proyeksi penduduk Aritmatik dan Geometrik. Hasil penelitian menunjukkan debit ketersediaan air untuk mencukupi
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Sistem ini dipilih karena air hujan yang turun akan meresap ke dalam tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui curah hujan yang mengalir di lapanganSistem ini dipilih karena air hujan yang turun akan meresap ke dalam tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui curah hujan yang mengalir di lapangan
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Hasil penelitian dan pembahasan menyimpulkan ada 3 kegiatan yang masuk risiko tinggi (Ekstrim) yaitu mendirikan dan membongkar perancah dengan potensiHasil penelitian dan pembahasan menyimpulkan ada 3 kegiatan yang masuk risiko tinggi (Ekstrim) yaitu mendirikan dan membongkar perancah dengan potensi
UPN VeteranUPN Veteran Kepemimpinan menjadi faktor kunci dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan, dengan mayoritas kepala desa menerapkan gaya transformatif dan beberapaKepemimpinan menjadi faktor kunci dalam pengembangan desa wisata berkelanjutan, dengan mayoritas kepala desa menerapkan gaya transformatif dan beberapa
Useful /
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Kualitas Air HIPPAM berdasarkan pemeriksaan di UPTD Labkesda Kelas B Kabupaten Bojonegoro dapat diindikasikan cukup baik, semua parameter memenuhi batasKualitas Air HIPPAM berdasarkan pemeriksaan di UPTD Labkesda Kelas B Kabupaten Bojonegoro dapat diindikasikan cukup baik, semua parameter memenuhi batas
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Kuisioner digunakan untuk mengumpulkan persepsi dan pandangan mereka tentang tingkat risiko pada berbagai faktor yang relevan dengan proyek. Setelah dataKuisioner digunakan untuk mengumpulkan persepsi dan pandangan mereka tentang tingkat risiko pada berbagai faktor yang relevan dengan proyek. Setelah data
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Hasil dari analisa perhitungan menggunakan metode earned value dengan perhitungan ACWP, BCWP, dan BCWS yaitu memiliki nilai CPI < 1 dan SPI < 1. SehinggaHasil dari analisa perhitungan menggunakan metode earned value dengan perhitungan ACWP, BCWP, dan BCWS yaitu memiliki nilai CPI < 1 dan SPI < 1. Sehingga
EJOURNALUNIGOROEJOURNALUNIGORO Akibatnya, waktu penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen kontrak proyek. Berbagai strategi digunakan untuk menghindariAkibatnya, waktu penyelesaian pekerjaan tidak sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen kontrak proyek. Berbagai strategi digunakan untuk menghindari