USDUSD

0

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis tindak tutur dalam teks dan menganalisis perspektif yang berbeda mengenai makna “sangat menyesal antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Objek penelitian adalah surat permintaan maaf dari Duta Besar AS untuk Tiongkok Joseph Prueher kepada Menteri Luar Negeri RRT Tang Jiaxuan terkait insiden di Pulau Hainan yang menyebabkan kematian pilot Tiongkok dan penahanan kru pesawat serta pesawat pengintai yang mendarat darurat tanpa izin sebelumnya. Peneliti menggunakan teori tindak tutur yang diajukan oleh Searle (1979) sebagaimana dikutip oleh Wardhaugh (2006) untuk menganalisis jenis-jenis tindak tutur dan memperoleh jenis yang dominan serta implikasi yang digunakan dalam teks. Strategi permintaan maaf oleh Cohen dan Olshtain (1986) sebagaimana dikutip oleh Zhang (2001) juga digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan persentase terbesar dari jenis-jenis adalah ekspresif dan asertif. Peneliti juga menemukan perspektif yang berbeda mengenai makna “sangat menyesal antara AS dan RRT yang menyebabkan kesalahpahaman yang dipengaruhi oleh budaya. Penelitian ini bermanfaat bagi pembelajar bahasa Inggris untuk memahami makna ungkapan yang mereka dengar dan untuk mengakui pengaruh budaya terhadap perspektif masyarakat dalam memahami makna, terutama bagi penutur non-Inggris.

Berdasarkan analisis, ditemukan bahwa jenis tindak tutur yang paling dominan dalam surat tersebut adalah ekspresif dan asertif, menunjukkan upaya untuk menyampaikan informasi penting dan mengungkapkan rasa penyesalan terkait insiden tersebut.Perbedaan perspektif mengenai makna “sangat menyesal antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok memicu kesalahpahaman yang dipengaruhi oleh perbedaan budaya dan ideologi dalam menyampaikan permintaan maaf.Hal ini mengindikasikan pentingnya pemahaman lintas budaya dalam komunikasi, terutama dalam konteks diplomasi dan hubungan internasional.

Penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam bagaimana strategi permintaan maaf yang berbeda antar budaya memengaruhi persepsi dan respons dalam negosiasi diplomatik. Selain itu, studi komparatif mengenai penggunaan bahasa dalam permintaan maaf di berbagai konteks politik dan sosial dapat memberikan wawasan tambahan mengenai peran bahasa dalam pembentukan hubungan internasional. Lebih lanjut, penelitian dapat mengeksplorasi bagaimana media massa membentuk opini publik mengenai insiden lintas budaya dan bagaimana hal ini memengaruhi strategi komunikasi pemerintah dalam menangani krisis diplomatik. Terakhir, penelitian kualitatif mendalam terhadap pengalaman pembelajar bahasa Inggris dalam memahami dan menggunakan ungkapan permintaan maaf dalam konteks lintas budaya dapat memberikan rekomendasi praktis untuk pengembangan materi pembelajaran bahasa yang lebih efektif.

  1. Speech Acts and the Different Perspectives on the Meaning of Very Sorry in the Letter on Hainan Island... doi.org/10.24071/llt.2017.200102Speech Acts and the Different Perspectives on the Meaning of Very Sorry in the Letter on Hainan Island doi 10 24071 llt 2017 200102
  1. #konteks lintas budaya#konteks lintas budaya
File size805.15 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test