UGMUGM

Gadjah Mada International Journal of BusinessGadjah Mada International Journal of Business

Makalah ini membahas metodologi yang dominan digunakan dalam penelitian akuntansi, yaitu metodologi penelitian akuntansi mainstream. Metodologi ini, yang mengandalkan metodologi ilmu alam dan disebut pendekatan hipotetiko-deduktif, berasumsi bahwa manusia adalah objek pasif dan tidak memiliki kekuatan untuk menciptakan realitas sosial. Akibatnya, akuntansi cenderung dipandang sebagai informasi objektif yang terpisah dari lingkungan sosialnya. Keyakinan ini telah menciptakan banyak kerugian bagi perkembangan praktik akuntansi dan penelitian akuntansi itu sendiri. Penelitian akuntansi cenderung terpisah dari praktik akuntansi. Akibatnya, banyak temuan penelitian tidak dapat diterapkan dalam praktik akuntansi. Dengan demikian, penelitian dan teori akuntansi mungkin tidak menghasilkan jawaban nyata untuk masalah akuntansi.

Penelitian akuntansi mainstream, yang didasarkan pada keyakinan akan realisme fisik, telah mengalami pergeseran dari realisme ekstrem ke bidang realitas kontekstual.Pergeseran ini telah mengubah fokus penelitian dari analisis empiris hubungan struktural konkret ke model interkoneksi yang lebih luas antara lingkungan dan organisasi yang diteliti.Namun, pendekatan-pendekatan ini masih berbagi ontologi realisme fisik yang sama, yang menganggap akuntansi sebagai teknologi netral dan ideologis.Oleh karena itu, penting bagi para peneliti akuntansi untuk mengembangkan metodologi penelitian yang sesuai dengan karakteristik fenomena akuntansi sebagai fenomena sosial.

Berdasarkan keterbatasan yang diidentifikasi dalam penelitian ini, beberapa arah penelitian lanjutan dapat dipertimbangkan. Pertama, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi bagaimana faktor-faktor sosial dan politik memengaruhi praktik akuntansi dan konstruksi informasi akuntansi, melampaui pandangan tradisional yang menganggap akuntansi sebagai refleksi objektif dari realitas ekonomi. Kedua, penelitian dapat berfokus pada pengembangan metodologi penelitian akuntansi yang lebih sesuai dengan kompleksitas fenomena sosial, seperti studi kasus mendalam, etnografi, atau penelitian aksi partisipatif, yang memungkinkan pemahaman yang lebih kaya dan kontekstual tentang praktik akuntansi. Ketiga, penelitian dapat menyelidiki peran akuntansi dalam menciptakan dan melegitimasi hubungan kekuasaan dan ketidaksetaraan sosial, serta potensi akuntansi untuk digunakan sebagai alat perubahan sosial dan pemberdayaan, dengan mempertimbangkan perspektif kritis dan teori sosial yang relevan. Penelitian-penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan teori dan praktik akuntansi yang lebih relevan, responsif, dan transformatif.

  1. #praktik akuntansi#praktik akuntansi
File size91.85 KB
Pages15
DMCAReportReport

ads-block-test