ISI YogyakartaISI Yogyakarta

Resital: Jurnal Seni PertunjukanResital: Jurnal Seni Pertunjukan

Kelentangan merupakan praktik musikal masyarakat Dayak Benuaq yang masih berkembang hingga saat ini. Musik ini diwariskan dari generasi ke generasi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan aspek-aspek transmisi kelentangan meliputi konten, pelaku, dan mekanisme transmisi. Pelaku utama dari transmisi kelentangan ialah para pemusiknya, sedangkan kontennya yang utama adalah kelentangan itu sendiri sebagai praktik musikal. Kelentangan ditransmisikan hampir selalu secara tidak disadari, baik oleh guru maupun murid. Guru melakukan eksternalisasi, sementara murid mengalami internalisasi. Proses ini umumnya terjadi dalam setting informal kehidupan masyarakat Dayak Benuaq, misalnya dalam ritual pengobatan, berbagai pesta, dan peristiwa-peristiwa lain, bukan dalam sebuah setting pembelajaran yang formal.

Proses transmisi melibatkan lebih dari satu pihak, yakni pengirim pesan atau informasi dan penerima.Dalam transmisi kelentangan, pihak pengirim adalah guru atau para musisi senior, sementara pihak penerima adalah murid atau calon musisi, atau juga penonton.Konten informasi ini sifatnya musikal dan non-musikal, yang ditransmisikan dalam setting informal.Status guru dan murid tidak tetap, karena bergantung pada konteks peristiwa.

Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi perbandingan pola transmisi kelentangan dengan praktik musikal lain di etnis Dayak atau kelompok etnis tetangga di Kalimantan. Studi mendalam juga diperlukan untuk memahami peran teknologi digital dalam memengaruhi kontinuitas transmisi musik tradisional, khususnya di era globalisasi. Selain itu, penelitian tentang perubahan makna sosial-kultural dari praktik kelentangan seiring transformasi budaya lokal ke arah modernisasi menjadi topik relevan untuk dikembangkan.

File size1.03 MB
Pages18
DMCAReportReport

ads-block-test