UDBUDB

Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika KesehatanInfokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan

Kinerja petugas di unit rekam medis dalam menerapkan rekam medis elektronik dan konvensional menjadi hal penting dilakukan bagi setiap instansi pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis berfokus pada data angka yang dapat diolah menggunakan perhitungan statistik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik petugas, seperti umur, jenis kelamin, jabatan, lama kerja, latar belakang pendidikan, dan jenis pekerjaan yang digunakan, serta gambaran kinerja petugas dalam menyelenggarakan rekam medis elektronik dan konvensional di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Penelitian deskriptif dilakukan dengan sampel 28 petugas yang mengisi kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan adanya berbagai karakteristik petugas terkait umur, jenis kelamin, jabatan, lama kerja, latar belakang pendidikan, dan jenis pekerjaan. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan melalui kuesioner dan analisis data menggunakan aplikasi SPSS 25. Kinerja petugas di unit rekam medis dengan menggunakan rekam medis elektronik dan konvensional memperoleh nilai minimum 63 dan nilai maksimum 92. Hasil uji statistik menunjukkan nilai t sebesar 0,196 atau t > 0,05, sehingga disimpulkan tidak terdapat perbedaan kinerja petugas dalam menerapkan rekam medis elektronik dan rekam medis konvensional di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

Karakteristik petugas di unit rekam medis memiliki enam aspek utama, yaitu umur, jenis kelamin, jabatan, lama kerja, latar belakang pendidikan, dan jenis pekerjaan.Tidak ditemukan perbedaan kinerja signifikan antara petugas yang menggunakan rekam medis elektronik dan petugas yang menggunakan rekam medis konvensional.

Pertama, perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengevaluasi bagaimana perbedaan latar belakang pendidikan petugas berdampak terhadap kemampuan mereka dalam mengoperasikan sistem rekam medis elektronik secara efektif dibandingkan dengan sistem konvensional. Kedua, penting untuk mengkaji motivasi dan kepuasan kerja petugas selama masa transisi dari rekam medis konvensional ke elektronik, mengingat perubahan sistem dapat memengaruhi kinerja meskipun secara statistik tidak signifikan. Ketiga, perlu dikembangkan penelitian tentang efektivitas pelatihan yang diberikan kepada petugas dalam menghadapi transformasi digital, termasuk frekuensi, metode, dan relevansi pelatihan terhadap perkembangan teknologi terkini di bidang rekam medis. Penelitian-penelitian ini akan membantu rumah sakit memahami faktor non-teknis yang memengaruhi kinerja petugas saat implementasi sistem baru. Selain itu, pendekatan kualitatif dapat digunakan untuk mendalami pengalaman petugas dalam kedua sistem. Hasilnya dapat menjadi dasar perbaikan sumber daya manusia dan strategi pelatihan. Dengan demikian, transformasi sistem rekam medis dapat berjalan lebih mulus dan mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas. Hal ini juga relevan dengan kewajiban rumah sakit menerapkan rekam medis elektronik sesuai aturan Kemenkes. Fokus pada aspek manusia sangat penting dalam transformasi digital. Penelitian lanjutan perlu mempertimbangkan dinamika organisasi dan budaya kerja rumah sakit.

  1. DAMPAK MASA KERJA, PENGALAMAN KERJA, KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN | JEMBA: Jurnal Ekonomi... doi.org/10.52300/jemba.v1i2.2986DAMPAK MASA KERJA PENGALAMAN KERJA KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN JEMBA Jurnal Ekonomi doi 10 52300 jemba v1i2 2986
  2. Analisis Kinerja Petugas Dalam Melakukan Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Kalisat | J-REMI : Jurnal... doi.org/10.25047/j-remi.v1i4.1995Analisis Kinerja Petugas Dalam Melakukan Pelayanan Rawat Jalan di Puskesmas Kalisat J REMI Jurnal doi 10 25047 j remi v1i4 1995
  1. #rekam medis pasien#rekam medis pasien
  2. #rekam medis elektronik#rekam medis elektronik
File size351.57 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test