UNSIQUNSIQ

Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQJurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ

Desa Surengede yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, memiliki potensi besar dalam sektor hortikultura dengan fokus utama pada produksi kentang. Meskipun demikian, cara bertani yang umum masih menggunakan metode tradisional yang rentan terhadap penyakit, penurunan mutu bibit, serta ketidakstabilan cuaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan akan teknologi aeroponik dan Internet of Things (IoT) sebagai solusi strategis dalam proses pembibitan kentang. Metode yang digunakan adalah survei deskriptif yang melibatkan 30 petani aktif, dilengkapi dengan pengamatan langsung untuk memverifikasi kondisi teknis dan sosial. Hasil studi menunjukkan bahwa 83% responden berpendapat bahwa biaya investasi untuk sistem aeroponik berbasis IoT adalah tinggi, 83% merasa operasi sistem tersebut sulit, dan 80% menganggap perawatannya rumit. Namun, 69% petani menyatakan siap untuk memanfaatkan teknologi, yang menunjukkan adanya kemungkinan untuk beralih ke pertanian cerdas. Temuan ini menegaskan perlunya dukungan keuangan, pelatihan teknis, serta desain sistem yang fleksibel agar penerapan teknologi aeroponik berbasis IoT dapat meningkatkan produktivitas serta keberlanjutan pertanian kentang di wilayah pegunungan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa Desa Surengede memiliki potensi besar sebagai pusat hortikultura kentang, namun praktik pertanian tradisional masih menyebabkan berbagai masalah seperti hama, kualitas bibit rendah, dan ketidakstabilan cuaca.Meskipun sebagian besar petani menganggap biaya, operasi, dan perawatan sistem aeroponik berbasis IoT tinggi, sekitar 69% petani menyatakan siap mengadopsi teknologi tersebut.Untuk meningkatkan adopsi, perlu dukungan finansial, peningkatan keterampilan teknis melalui pelatihan, dan desain sistem yang lebih fleksibel serta terjangkau.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi bagaimana model pendanaan atau skema subsidi yang efektif untuk membantu petani mengakses teknologi aeroponik dan IoT secara terjangkau. Selain itu, penting juga untuk menguji efektivitas pelatihan berbasis partisipatif dalam meningkatkan kapasitas petani dalam mengoperasikan sistem tersebut. Terakhir, penelitian lanjutan perlu menganalisis pengaruh dari penerapan teknologi ini terhadap peningkatan kualitas benih kentang dan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

  1. Smart Agriculture Using IoT Multi-Sensors: A Novel Watering Management System. smart agriculture multi... mdpi.com/2224-2708/8/3/45Smart Agriculture Using IoT Multi Sensors A Novel Watering Management System smart agriculture multi mdpi 2224 2708 8 3 45
  2. PEMANFAATAN TEKNOLOGI AEROPONIK BERBASIS PRECISION AGRICULTURE DALAM OPTIMALISASI RANTAI PASOK BENIH... ejournal.unisi.ac.id/index.php/jtp/article/view/2786PEMANFAATAN TEKNOLOGI AEROPONIK BERBASIS PRECISION AGRICULTURE DALAM OPTIMALISASI RANTAI PASOK BENIH ejournal unisi ac index php jtp article view 2786
  1. #desain sistem#desain sistem
File size436.99 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test