ALJAMIAHALJAMIAH

Al-Jami'ah: Journal of Islamic StudiesAl-Jami'ah: Journal of Islamic Studies

Tantangan utama dalam fikih kontemporer adalah bagaimana menerapkannya pada isu-isu sosial-ekologis, seperti pertanian berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan. Untuk itu, Masdar F. Masudi menawarkan Fikih Transformatif dengan kerangka emansipatoris-kritis, namun tawaran tersebut masih kurang diteliti, bahkan ada yang mempertanyakan kelayakannya. Tulisan ini mengisi kesenjangan tersebut dengan melihat tiga isu utama: (1) prinsip teologis yang mendasari fikih transformatif, (2) operasionalisasi fikih transformatif untuk pemberdayaan petani, dan (3) penerapan fikih transformatif pada pertanian ramah lingkungan. Dengan pendekatan hukum dan masyarakat dalam bentuk Penelitian Aksi Partisipatif (PAR) selama setahun, penelitian ini melibatkan petani dalam menerapkan fiqih transformatif melalui tiga langkah pokok: (1) internalisasi etika agraria berbasis al-Quran dan Sunnah; (2) operasionalisasi maṣlaḥah berbasis maqasid al-syariah melalui transisi ke metode agroekologi berkelanjutan; dan (3) rencana aksi mandiri untuk pengelolaan sumber daya yang adil. Penelitian ini menunjukkan bahwa fiqih transformatif, yang berakar kuat dalam teologi Islam, dapat memberdayakan petani secara struktural sekaligus mendorong pertanian ramah lingkungan. Penelitian ini menawarkan model praktis untuk mengintegrasikan nilai-nilai berbasis agama ke dalam pembangunan partisipatif.

Transformative fiqh adalah paradigma emansipatoris yang memberdayakan komunitas melalui nilai al-Quran dan Sunnah.Implementasi pada pertanian berkelanjutan melibatkan etika agraria dan rencana aksi partisipatif.Proses pemberdayaan di Desa Munggut menciptakan inisiatif seperti BETA untuk transformasi jangka panjang.

Penelitian lanjutan dapat (1) mengevaluasi efektivitas BETA dalam mengurangi ketergantungan kimia pertanian secara jangka panjang, (2) memperluas model ini ke wilayah dengan konteks sosial-ekologis berbeda guna menguji keadaptablean, dan (3) menggali potensi integrasi nilai maqasid al-sharīʿah dengan kebijakan pangan nasional untuk memperkuat keberlanjutan agrarian. Selain itu, perlu diidentifikasi strategi kolaboratif antara petani, pemerintah desa, dan lembaga pendidikan agama untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan dalam pelatihan ekologi pertanian mandiri.

  1. The Fiqh Paradigm for the Pancasila State: Abdurrahman Wahid’s Thoughts on Islam and the Republic... aljamiah.or.id/index.php/AJIS/article/view/173The Fiqh Paradigm for the Pancasila State Abdurrahman WahidAos Thoughts on Islam and the Republic aljamiah index php AJIS article view 173
  2. Fiqh-Based Social Transformation in Farmer Empowerment: A Participatory Action Research Approach | Fanani... doi.org/10.14421/ajis.2024.622.305-335Fiqh Based Social Transformation in Farmer Empowerment A Participatory Action Research Approach Fanani doi 10 14421 ajis 2024 622 305 335
File size566.87 KB
Pages31
DMCAReportReport

ads-block-test