KKPKKP
Program peningkatan genetik ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) di Indonesia untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan telah dilakukan oleh Balai Riset Perikanan Budidaya melalui seleksi massal. Populasi pendiri telah dikumpulkan dan dikarakterisasi, dibentuk populasi dasar sintetik, generasi pertama dan kedua melalui seleksi massal selama periode 2010-2013. Pada tahun 2014 dibentuk generasi ketiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan genetik pada generasi ketiga dalam hal respon terhadap seleksi berdasarkan berat badan. Lima puluh pasang individu terpilih (pertumbuhan cepat) dari generasi kedua dikawinkan untuk menghasilkan generasi ketiga. Sebagai pembanding, lima pasang individu berukuran rata-rata dikawinkan untuk menghasilkan populasi kontrol sebagai wakil dari generasi kedua. Pemijahan dilakukan secara buatan menggunakan ovaprim untuk memacu pematangan akhir (ovulasi dan spermiasi). Rata-rata berat tubuh generasi ketiga lebih tinggi daripada populasi kontrol pada akhir fase pembenihan (0,21 ± 0,26 g versus 0,20 ± 0,15 g), fase pemeliharaan (6,12 ± 2,93 g versus 5,80 ± 3,50 g), dan fase pembesaran (198,67 ± 82,82 g versus 165,22 ± 71,09 g). Hasil tersebut menunjukkan bahwa respon terhadap seleksi berat tubuh pada generasi ketiga positif, yaitu sekitar 20,24% (33,45 g).
Kinerja pertumbuhan generasi ketiga dari seleksi massal ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) selama 25 hari fase pembenihan, 30 hari fase pemeliharaan, dan 60 hari fase pembesaran di Balai Riset Perikanan Budidaya Sukamandi lebih tinggi dibandingkan populasi kontrol, sehingga menghasilkan respon seleksi yang positif terhadap berat badan.
Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk memahami apakah peningkatan berat badan melalui seleksi massal juga berdampak pada peningkatan kualitas daging ikan lele Afrika. Selain itu, penting untuk mengevaluasi apakah respon seleksi tetap stabil atau bahkan meningkat pada generasi keempat dan kelima agar bisa diketahui efektivitas jangka panjang dari program ini. Penelitian juga perlu dilakukan untuk membandingkan metode seleksi massal dengan metode seleksi keluarga dalam hal peningkatan pertumbuhan ikan lele Afrika, karena hal ini bisa memberikan alternatif pendekatan yang lebih baik dalam program pemuliaan.
| File size | 77.2 KB |
| Pages | 7 |
| DMCA | ReportReport |
Related /
KKPKKP Tidak ditemukan perbedaan genetik pada populasi P. ornatus di dua wilayah geografis (xST = –0,005), sedangkan perbedaan kecil ditemukan pada populasiTidak ditemukan perbedaan genetik pada populasi P. ornatus di dua wilayah geografis (xST = –0,005), sedangkan perbedaan kecil ditemukan pada populasi
KKPKKP Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh squid liver meal (SLM) dalam diet pematangan terhadap indeks gonadosomatik (GSI) dan kandungan aminoPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh squid liver meal (SLM) dalam diet pematangan terhadap indeks gonadosomatik (GSI) dan kandungan amino
KKPKKP Koi herpesvirus (KHV) merupakan salah satu patogen utama pada koi dan ikan mas yang menyebabkan mortalitas tinggi serta kerugian ekonomi bagi petani. PenelitianKoi herpesvirus (KHV) merupakan salah satu patogen utama pada koi dan ikan mas yang menyebabkan mortalitas tinggi serta kerugian ekonomi bagi petani. Penelitian
KKPKKP Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan transgenik memiliki kemampuan menghindari predator yang lebih buruk dan tingkat kanibalisasi yang lebih rendahHasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan transgenik memiliki kemampuan menghindari predator yang lebih buruk dan tingkat kanibalisasi yang lebih rendah
Useful /
UNYUNY Data dianalisis dengan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, pengkondisian data, presentasi data, dan penarikan kesimpulan. Validitas dataData dianalisis dengan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, pengkondisian data, presentasi data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data
KKPKKP Industri budidaya ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) di Indonesia terdampak oleh biaya pakan yang tinggi selama fase pertumbuhan, sehingga menghasilkanIndustri budidaya ikan lele Afrika (Clarias gariepinus) di Indonesia terdampak oleh biaya pakan yang tinggi selama fase pertumbuhan, sehingga menghasilkan
KKPKKP Jaringan udang dan tubuh lengkap PL disimpan dalam etanol 90% untuk analisis. Deteksi WSSV dan IMNV dilakukan menggunakan kit portable IQTM WSSV dan IQTMJaringan udang dan tubuh lengkap PL disimpan dalam etanol 90% untuk analisis. Deteksi WSSV dan IMNV dilakukan menggunakan kit portable IQTM WSSV dan IQTM
KKPKKP Betta imbellis dipijahkan secara alami, dan embrio dikumpulkan 1-2 menit setelah waktu pemijahan. Seratus embrio direndam dalam 2 mL transfectan X-tremeBetta imbellis dipijahkan secara alami, dan embrio dikumpulkan 1-2 menit setelah waktu pemijahan. Seratus embrio direndam dalam 2 mL transfectan X-treme