UNIVERSITASMULIAUNIVERSITASMULIA

JAITS: JOURNAL OF APPLIED INFORMATION TECHNOLOGY SOLUTIONJAITS: JOURNAL OF APPLIED INFORMATION TECHNOLOGY SOLUTION

Deteksi Intrusi (IDS) merupakan elemen vital dalam keamanan jaringan yang berfungsi untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan dan serangan di dalam sistem. Suricata dan Snort adalah dua platform terkemuka yang banyak digunakan dalam IDS. Meskipun tujuan utama keduanya sama, yaitu melindungi jaringan dari ancaman, namun terdapat perbedaan dalam metode deteksi dan respon terhadap serangan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan Suricata dan Snort dalam berbagai aspek kunci, termasuk kinerja deteksi, skalabilitas, fitur, arsitektur, dan kemampuan menghadapi serangan baru dan kompleks. Metodologi penelitian melibatkan pengujian kinerja dengan berbagai dataset serangan, analisis fitur, dan evaluasi performa dengan variasi beban jaringan.

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa IDS Suricata memiliki arsitektur multi-threaded yang mendukung pemrosesan tugas secara bersamaan, performa yang lebih baik di lingkungan dengan lalu lintas tinggi, serta kemampuan deteksi dan pencegahan intrusi tingkat lanjut.Suricata juga memudahkan penyiapan dan manajemen aturan melalui antarmuka web dan konfigurasi YAML.Sebaliknya, Snort memiliki kompatibilitas yang lebih luas dengan perangkat dan sistem operasi, tetapi memiliki keterbatasan kinerja di lingkungan dengan lalu lintas tinggi karena arsitektur single-threaded.Berdasarkan hasil perbandingan ini, disarankan untuk menggunakan Suricata sebagai pengamanan jaringan kedua setelah firewall pada router di Astara Hotel Balikpapan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan. Pertama, penelitian tentang pengembangan sistem hybrid yang menggabungkan keunggulan Suricata dan Snort untuk meningkatkan deteksi serangan siber secara lebih efisien. Kedua, penelitian mengenai pengujian kinerja IDS di lingkungan jaringan dengan beban lalu lintas yang berbeda, seperti jaringan industri atau institusi besar, untuk melihat adaptasi Suricata dan Snort dalam skenario nyata. Ketiga, penelitian tentang evaluasi kemampuan kedua sistem dalam menghadapi serangan baru yang muncul di era keamanan siber modern, seperti serangan AI-driven atau serangan berbasis IoT. Semua saran ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang penerapan IDS yang optimal dan memperkaya literatur dalam bidang keamanan jaringan.

  1. Simulasi Penggunaan Intrusion Detection System (IDS) Sebagai Keamanan Jaringan dan Komputer | JURNAL... ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/mib/article/view/2037Simulasi Penggunaan Intrusion Detection System IDS Sebagai Keamanan Jaringan dan Komputer JURNAL ejurnal stmik budidarma ac index php mib article view 2037
  2. Implementasi Intrusion Detection System Pada Rule Based System Menggunakan Sniffer Mode Pada Jaringan... journal.uir.ac.id/index.php/ITJRD/article/view/979Implementasi Intrusion Detection System Pada Rule Based System Menggunakan Sniffer Mode Pada Jaringan journal uir ac index php ITJRD article view 979
  3. Implementasi dan Analisa Keamanan Jaringan IDS (Intrusion Detection System) Menggunakan Suricata Pada... jurnal-itsi.org/index.php/jitsi/article/view/10Implementasi dan Analisa Keamanan Jaringan IDS Intrusion Detection System Menggunakan Suricata Pada jurnal itsi index php jitsi article view 10
Read online
File size1.14 MB
Pages7
Short Linkhttps://juris.id/p-1ut
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test