POLTEKLPPPOLTEKLPP

Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP)Jurnal Pengelolaan Perkebunan (JPP)

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan salah satu limbah terbesar dalam proses pengolahan kelapa sawit. Pengolahan setiap 1 ton kelapa sawit menghasilkan 23% atau 230 kg biomassa TKKS. Keberadaan TKKS yang berlebihan dapat menimbulkan bau busuk dan memicu tumbuhnya jamur yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit di sekitarnya. Pemanfaatan TKKS sebagai media tanam hidroponik memiliki keuntungan sebagai limbah padat yang dapat didaur ulang sehingga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas media alternatif palmgrow yang ramah lingkungan sebagai media tanam hidroponik alternatif dan untuk mengetahui apakah media tanam alternatif palmgrow yang berbahan dasar TKKS dapat memenuhi syarat sebagai media tanam hidroponik. Metode penelitian ini adalah metode eksperimental analisis deskriptif dengan 4 perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Setiap perlakuan hanya dibedakan dengan komposisi perekat yaitu 15gr, 17,5gr, 20gr, dan 22,5gr yang diulang sebanyak 3 kali. Pengujian yang dilakukan diantaranya uji daya serap, uji kerapatan, uji pH, dan uji kandungan unsur hara. Berdasarkan hasil uji palmgrow yang terbuat dari bahan baku TKKS dapat memenuhi persyaratan media tanam hidroponik dimana palmgrow memiliki daya serap yang berkisar antara 52-59%, kerapatan 0,59 - 0,71 gr/cm3, nilai pH yaitu 5,5-6,5 dan kandungan unsur hara esensial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada sistem hidroponik.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa media alternatif palmgrow efektif dan dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik yang ramah lingkungan sebagai media tanam alternatif hidroponik.Serta media tanam alternatif palmgrow berbahan baku TKKS dapat memenuhi persyaratan media tanam hidroponik dimana palmgrow memiliki daya serap yang tinggi berkisar 52-59%, memiliki kerapatan atau nilai density berkisar 0,59 - 0,71 gr/cm3.Nilai pH yaitu 5,94 - 6,03 dan kandungan unsur hara makro mikro esensial sehingga membuat palmgrow menjadi media tanam organik yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman pada sistem hidroponik.

Berdasarkan latar belakang yang menyoroti pemanfaatan limbah TKKS sebagai media tanam hidroponik, serta hasil penelitian yang menunjukkan potensi palmgrow, beberapa saran penelitian lanjutan dapat diajukan. Pertama, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh komposisi TKKS dan perekat yang berbeda terhadap sifat fisikokimia palmgrow, seperti porositas, aerasi, dan kapasitas menahan air, untuk mengoptimalkan performanya sebagai media tanam. Kedua, penelitian dapat difokuskan pada evaluasi efektivitas palmgrow dalam mendukung pertumbuhan berbagai jenis tanaman hidroponik, termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan obat-obatan, dengan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi dan kondisi lingkungan yang berbeda. Ketiga, pengembangan palmgrow dengan penambahan mikroorganisme beneficial, seperti bakteri atau jamur mikoriza, dapat menjadi arah penelitian menarik untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi dan melindungi akar tanaman dari serangan patogen, sehingga meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen secara berkelanjutan. Ketiga saran ini, jika diteliti lebih lanjut, diharapkan dapat memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan limbah TKKS secara berkelanjutan, sekaligus mendukung pengembangan sistem pertanian hidroponik yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Read online
File size371.73 KB
Pages11
Short Linkhttps://juris.id/p-1tN
Lookup LinksGoogle ScholarGoogle Scholar, Semantic ScholarSemantic Scholar, CORE.ac.ukCORE.ac.uk, WorldcatWorldcat, ZenodoZenodo, Research GateResearch Gate, Academia.eduAcademia.edu
DMCAReport

Related /

ads-block-test