LAPANLAPAN

Jurnal Teknologi DirgantaraJurnal Teknologi Dirgantara

Rudal adalah salah satu bagian dari tujuh program kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia. Sehingga penelitian mengenai konsep sistem rudal anti kapal permukaan bagi Kapal Cepat Rudal (KCR) Indonesia dilakukan di Fakultas Teknologi Pertahanan, Universitas Pertahanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan desain optimal dari konsep rudal anti-kapal yang didapat dari penelitian sebelumnya, yakni rudal jelajah 2 tahap dengan diameter 0,36 m, panjang total 5,19 m, ketinggian terbang jelajah 17 m, dan kecepatan terbang jelajah 0,88 Mach. Optimasi dilakukan pada parameter aerodinamika rudal untuk memaksimalkan rasio lift to drag nya, yang merupakan salah satu penentu kinerja rudal. Variabel yang dipilih adalah bentuk nose cone, jumlah sayap, dan penampang badan rudal. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nose cone tidak berpengaruh pada parameter aerodinamika karena rudal terbang pada kecepatan subsonik. Hasil perhitungan juga menunjukkan bahwa konfigurasi rudal dengan lift to drag terbaik memiliki 2 sayap dengan panjang pangkal 1,18 m, tinggi 0,79 m, dan panjang ujung 0,71 m, bentuk penampang elips, dan diterbangkan dengan sudut serang 6°.

Telah dilakukan optimasi desain aerodinamis awal bagi rudal jelajah 2 tahap dengan diameter 0,36 m, panjang total 5,19 m, ketinggian terbang jelajah 17 m, dan kecepatan terbang jelajah 0,88 Mach.Konfigurasi desain aerodinamis optimal memiliki 2 sayap dengan panjang pangkal 1,18 m, tinggi 0,79 m, dan panjang ujung 0,71 m, penampang berbentuk elips, serta diterbangkan pada sudut serang 6°.Bentuk nose cone tidak berpengaruh terhadap drag karena kecepatan jelajah subsonik, dan hasil ini dapat digunakan sebagai masukan untuk tahapan desain selanjutnya, termasuk perhitungan sistem propulsi.

Pertama, perlu dilakukan studi lebih lanjut mengenai pengaruh bentuk radome terhadap alokasi ruang komponen internal rudal, seperti sistem pemandu dan bahan peledak, karena meskipun tidak memengaruhi drag pada kecepatan subsonik, bentuk hidung rudal dapat membatasi penempatan perangkat penting di bagian depan. Kedua, disarankan untuk mengevaluasi stabilitas terbang rudal pada konfigurasi optimal yang diusulkan, terutama saat manuver di ketinggian rendah dalam kondisi angin dan gelombang laut yang bervariasi, guna memastikan akurasi dan keandalan selama operasi sea-skimming. Ketiga, perlu diteliti integrasi desain aerodinamis ini dengan sistem propulsi yang sesuai, termasuk analisis kinerja booster dan turbojet sustainer dalam mendukung jangkauan dan kecepatan tempur, agar desain rudal tidak hanya aerodinamis namun juga efisien secara keseluruhan dari segi propulsi dan konsumsi bahan bakar.

  1. #konsep sistem rudal#konsep sistem rudal
  2. #optimasi desain#optimasi desain
Read online
File size356.58 KB
Pages10
DMCAReport

Related /

ads-block-test